Tiba di Hokkaido, Lim juga melakukan hal yang sama di tempat umum. Karena tidak menemukan ruang menyusui, dia memompa ASI di tempat umum dengan hanya ditutup kain.
Sebenarnya Lim tidak minum susu sama sekali, namun, ketika mengetahui bahwa kulkas hotelnya tidak bisa membekukan ASInya, dia berencana untuk memompa kembali ASInya, kemudian membuangnya.
“Saya mengatakan pada diri saya bahwa saya harus membuang ASI berikutnya. Tetapi akhirnya, saya tidak melakukannya karena semua itu adalah usaha saya, kerja keras saya,” katanya.
Menurutnya, ASI beku memiliki rasa yang aneh, berbeda dengan ASI yang baru dipompa yang memiliki rasa sedikit manis walaupun tetap didominasi rasa hambar.
Untuk menghabiskan 4,5 liter ASInya, Lim harus meminumnya bersama air mineral untuk mengurangi konsistensi susu yang kental.
Susu yang bisa dibekukan di Hokkaido dimasukkan ke kantong ziplock untuk diberikan kepada putrinya di Singapura.
Perilaku Lim yang tidak membuang ASInya tersebut mendapat beragam pujian dari pengguna TikTok.
“Hanya ibu yang (akan) paham, ini adalah salah satu bentuk pengorbanan,” komentar pengguna TikTok @janw***.
Sementara itu, beberapa pengguna TikTok lain mengaku akan melakukan hal yang sama jika itu terjadi pada mereka.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
