SERANG, iNewsBanten - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengaku sudah mempelajari Angka Kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Banten hari ini, Senin (16/1/2022). Angka Kemiskinan Provinsi Banten dari tahun ke tahun (Year on Year/YoY) pada bulan September 2022 turun sebesar 0,26%, dari 6,50% pada September 2021 menjadi 6,24% pada September 2022.
“Kita sudah mempelajari rilis BPS di hari ini terkait dengan angka kemiskinan di Provinsi Banten. Perlu kita jelaskan dalam analisisnya bahwa angka kemiskinan di Provinsi Banten kalau dibandingkan, year on year di September 2022 dan September 2021 sebenarnya itu ada penurunan,” ungkapnya di Kantor Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang.
“Tetapi di September 2022 dibanding dengan Maret 2022 itu ada peningkatan 0,08%. Setelah dianalisis lebih dalam itu terjadi di perkotaan yang penduduknya mobile dan aksebilitasnya tinggi. Tetapi kita untuk di pedesaan justru keadaannya kemiskinannya menurun atau keadaannya baik,” tambahnya.
Dikatakan, pihaknya menemukan bahwa di pedesaan itu basis kehidupan masyarakatnya relatif stabil kondisinya. Usaha-usaha masyarakat sektor agro, khususnya usaha kecil menengah itu menjadi faktor penentu sehingga akan terus didorong dan ditingkatkan.
“Sementara di perkotaan di situasi ini, kita baik pemerintah maupun pemerintah daerah akan terus menggulirkan program-program yang bersifat bantuan. Bantuan sosial kita terus kuatkan,” jelas Al Muktabar.
“Perlu juga kita dorong untuk makin menguatnya UMKM sehingga itu bisa diandalkan untuk terus menekan angka kemiskinan,” tambahnya.
Dijelaskan, pada rentang Maret sampai September 2022, ada satu kondisi penyesuaian harga BBM. Pemprov Banten sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan dampaknya. Di antaranya dengan menggelontorkan berbagai program subsidi dan bantuan sosial kepada masyarakat. Begitu juga dengan aspek pangan.
“Sebenarnya di bulan Oktober, November, dan Desember 2022 itu kan sudah bergulir berbagai kegiatan kita, tetapi belum masuk arena survei. Mudah-mudahan segala ikhtiar kita ini, mungkin nanti disurvei Maret 2023 ada keadaan yang akan semakin baik,” ungkap Al Muktabar.
Dikatakan, pengendalian inflasi melalui langkah-langkah yang terukur sesuai arahan Menteri Dalam Negeri, menjadi salah faktor yang turut menekan angka kemiskinan di Provinsi Banten.
Masih menurut Al Muktabar, pada tahun 2023, pihaknya sudah menyiapkan program yang segera digulirkan untuk mendukung ekonomi produktif, UMKM. Serta menggulirkan bantuan sosial ketika kondisi memerlukan intervensi.
“Kita juga sudah menyiapkan cadangan pangan yang mencapai 2.400 ton. Kita persiapkan untuk melakukan langkah-langkah secara teknis bila ada hal-hal yang terjadi secara ekstrem,” ungkap Al Muktabar.
Sebagai informasi, berdasarkan Berita Resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, 16 Januari 2023, angka kemiskinan tahun ke tahun (Year on Year/YoY) pada bulan September 2022 turun sebesar 0,26 persen. Dari 6,50 persen pada September 2021 menjadi 6,24 persen pada September 2022.
Penduduk miskin Provinsi Banten turun 22.620 orang menjadi 829.660 orang dibanding periode September 2021 yang mencapai 852.280 orang.
Garis Kemiskinan (GK) Provinsi Banten yang digunakan BPS pada periode Maret hingga September 2022 sebesar Rp 598.748. atau naik 4,98% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 570.000. Sementara untuk GK secara Nasional sebesar Rp 535.547.
Turunnya angka kemiskinan di Provinsi Banten juga diikuti oleh turunnya Indeks Kedalaman Kemiskinan menjadi 0,790 dari 1,025 pada periode September 2021. Sementara untuk Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi Banten pada September 2022 turun menjadi 0,157 dari 0,343 pada September 2021.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait