Hingga saat masa kampanye nanti, Sakdun mengaku hanya mengeluarkan dana seadanya. Dia pun merasa tak mampu membayar saksi di TPS-TPS untuk mengawal pemilu.
Dengan kondisi yang serba terbatas, Sakdun Kawirian berpikir harus melakukan kampanye dengan cara antimainstream.
Pengalaman Sakdun yang aktif di berbagai organisasi juga in shaa allah untuk mempermudah langkahnya. Beberapa organisasi yang dia geluti, antara lain Pelajar Islam Indonesia (PII), lPNU Pemuda Islam, KNPI, Pemuda Pancasila, Ascam Gerogol, LSM Republik.
"PAN memang melarang calegnya melakukan money politic, karena ini adalah rantai setan yang nantinya melahirkan koruptor," katanya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
