Meskipun telah menjabat sebagai General Manager, Prajogo tak cepat berpuas diri atas pencapaian dirinya. Dia justru memutuskan keluar dari tempat kerjanya dan memilih untuk mendirikan perusahaan sendiri, bernama CV Pacific Lumber Coy. Kemudian nama perusahaannya diubah menjadi PT Barito Pacific Timber.
Nasib baik kembali berpihak kepadanya. Pada tahun 1993 perusahaan itu mulai dikenal oleh masyarakat luas,bahkan bisnisnya pernah bekerja sama dengan anak-anak Presiden Soeharto kala itu.
Kemudian pada tahun 2007,perusahaan itu berganti nama menjadi Barito Pacifik. Di tahun yang sama dia juga mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia, Chandra Asri, yang membuat kekayaan dirinya semakin melimpah.
Setelah mengakuisisi, Prajogo memutuskan untuk mendirikan perusahaan produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia yang diberi nama PT Chandra Asri Petrochemical,perusahaan ini merupakan gabungan dari Tri Polyta Indonesia.
Berkat kerja keras dan perjuangan dirinya, Presiden Jokowi memberikan penghargaan kepada Prajogo pada Agustus 2019 lalu.
Dia mendapatkan penghargaan Bintang Jasa Utama atas dedikasi yang diberikan terhadap Industri Petrokimia dan Panas Bumi.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://economy.okezone.com/read/2023/07/23/455/2850709/kisah-prajogo-pangestu-dulu-sopir-angkot-kini-jadi-orang-terkaya-ri-berharta-rp84-6-triliun
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait