Wapres Sebut Kiai Cabul seperti Musang Berbulu Ayam, Ini 4 Faktanya!

Quranul Hidayat/Rivo
Wapres Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Pesantren An-Nawawi Tanara (Penata), Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (29/7/2023). Foto: BPMI Satwapres

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyoroti kekerasan seksual yang terjadi di pesantren. Wapres meminta agar oknum yang melakukan kekerasan seksual di lingkungan pesantren harus ditindak tegas.

Bahkan, dengan tegas Wapres mengatakan bahwa para pelaku hanya mengaku sebagai kyai alias 'musang berbulu ayam'.

Berikut adalah beberapa fakta pernyataan Wapres Ma'ruf Amin:

1. Pesantren Gadungan

Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pesantren yang melakukan kekerasan hingga pelecehan seksual hanyalah pesantren gadungan. Oleh karena itu, praktik seperti itu 'harus dihabisi' karena merusak citra pesantren.

"Praktik semacam itu harus dihapus karena dapat merusak nama baik pesantren," tegas Wapres dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Roadshow Pondok Pesantren "Menguatkan Karakter Pesantren Anti Kekerasan" di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara (Penata), Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (29/7/2023).

2. Musang Berbulu Ayam

Wapres menegaskan bahwa oknum yang mengaku sebagai kyai dan melakukan pelecehan seksual akan merusak citra pesantren. Dia pun berharap agar pesantren-pesantren diawasi, bahkan saat ini ada lembaganya.

"Ini orang-orang yang seperti musang berbulu ayam, mereka pura-pura menjadi kyai tetapi merusak prestasi dan merusak pesantren. Inilah yang harus kita awasi. Karena itu, kini ada lembaga yang bertugas mengawasi pesantren-pesantren agar tidak ada lagi pesantren seperti itu," lanjut Wapres.

3. Pesantren Ajarkan Kesantunan

Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pesantren merupakan pusat dakwah yang mengajarkan dakwah dengan kesantunan.

"Makanya Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi mayoritas, karena dakwahnya yang santun dan penuh kasih," katanya.

4. Aset Bangsa

Wapres juga menyatakan bahwa pesantren merupakan aset bangsa yang khas Indonesia. "Model pesantren seperti ini tidak ada di negara lain, tidak ada yang serupa dengan bentuk pesantren yang kita miliki. 

Oleh karena itu, pesantren telah banyak memberikan sumbangsih dan kontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara."

"Sesuai dengan UU, pesantren adalah pusat pendidikan, dan tugas utamanya adalah menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan orang-orang yang mengerti agama. Saat ini banyak orang yang berbicara tentang agama tanpa memahaminya. Ini yang harus kita jaga, yaitu agar orang-orang yang berbicara tentang agama adalah orang-orang yang memahaminya," pungkasnya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network