"Pemerintah provinsi Banten telah sejak lama berupaya agar kuliner khas Banten bisa ditetapkan dalam Warisan budaya tak benda, setahu saya makanan yang hadir disini sudah didaftarkan dan dicatat, namun entah kenapa belum ditetapkan, butuh dukungan semua pihak agar hal ini bisa terwujud." Ujar Rohendi, yang dikenal sebagai pegiat budaya ini.
Dalam kesempatan sama, Rizky menyampaikan bahwa Frashy Food terus berupaya mengenalkan makanan khas Banten utamanya ke kalangan milenial Gen Z.
"Bisnis kita menyasar kalangan muda, serta digawangi oleh kaum muda pula, jadi kami terus berusaha agar kuliner lokal dapat dinikmati anak muda dengan sajian modern" kata Rizky.
Andi Suhud, ketua Fekraf Banten dalam sambutannya mengajak masyarakat Banten untuk bersama-sama melestarikan kekayaan kuliner khas Banten.
"Merujuk Data Referensi Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, saat ini baru ‘Sate Bandeng’ dan ‘Bakcang Tangerang’ yang tercatat sebagai Karya budaya Kuliner dari Provinsi Banten. Padahal masih banyaknya Kuliner khas Banten yang memiliki keunikan serta memiliki nilai sejarah dan budaya, perlu upaya serius dari semua pihak agar Kuliner Banten bisa dicatat dan ditetapkan sebagai bagian dari wariaan budaya tak benda" kata Andi.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait