CILEGON, iNewsBanten - Jagat maya kembali dihebohkan dengan video yang menunjukkan orang-orang berebut stasiun charging mobil listrik di China.
Video yang diunggah oleh akun Instagram Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024 @bambang.soesatyo, Jumat (1/12/2023), ini menunjukkan sekelompok orang yang saling dorong hingga tarik-tarikan demi bisa mengisi daya mobil mereka.
“Masalah yang sedang ramai terjadi di China, terlalu banyak mobil listrik yang dijual tapi tidak sepadan dengan stasiun chargingnya. Banyak yang rebutan karena terburu-buru oleh waktu untuk melanjutkan perjalanan tapi daya listrik mobil sudah habis akhirnya saling berebut charger. Bagaimana dengan kita di Indonesia?,” tulis Bamsoet begitu dirinya akrab disapa.
Kejadian ini juga menunjukkan bahwa China kini sedang mengalami masalah kekurangan stasiun charging mobil listrik.
Menurut data dari Canalys, penjualan mobil listrik di China meningkat sebesar 160 persen pada 2022. Namun, jumlah stasiun charging di China tidak sebanding dengan pertumbuhan penjualan mobil listrik tersebut.
Sementara itu masalah kekurangan stasiun charging ini menjadi perhatian pemerintah China. Pemerintah China telah menargetkan untuk membangun 1 juta stasiun charging pada 2025.
Namun, target tersebut dinilai masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna mobil listrik di negeri Tirai Bambu.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi negara-negara lain yang sedang mengembangkan industri mobil listrik, khususnya Indonesia. Yang juga perlu memperhatikan ketersediaan stasiun charging agar tidak terjadi masalah yang sama seperti yang terjadi di China.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), jumlah mobil listrik di Indonesia hingga 2022 sebanyak 22.671 unit. Namun, jumlah stasiun pengisian daya (SPKLU) di Indonesia masih sangat terbatas.
Hingga 2023, jumlah SPKLU di Indonesia baru mencapai 842 unit. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah mobil listrik yang ada.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait