Bukhari meminta maaf kepada ibu gadis itu, menjelaskan bahwa ayah almarhum memintanya untuk memandikan.
Ibu gadis tersebut menjawab, "Dilarang bagimu, kehendaknya adalah bahwa saya harus hadir saat pembasuhannya, dan tidak ada orang asing yang boleh menyentuhnya."
Ibu tersebut kembali menangis, dan yang mengejutkan, air mata dari tubuh putrinya yang "menangis" juga terus mengalir.
Bukhari mencoba menenangkan ibu tersebut dan sekali lagi membersihkan air mata dari wajah putrinya.
Dia menceritakan kepada pewawancara bahwa saat itu tangisannya berhenti, dan jenazah dipindahkan untuk disiapkan pemakaman.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait