Produksi massal
Menyadari keberhasilannya dalam merumuskan molekul kristal umami, Ikeda mulai memikirkan produksi massalnya. Pada tahun 1909, Ikeda mendirikan merk dagang Ajinomoto (dalam bahasa Jepang berarti esensi rasa) untuk memproduksi temuannya.
Pada awalnya, bahan tambahan masakan ini dibuat dengan memfermentasi protein nabati. Sayangnya, micin tidak langsung diterima pasar. Ajinomoto sempat kesulitan menarik perhatian konsumen dan bahkan tidak menghasilkan keuntungan selama empat tahun pertama.
Tahun 1931 menjadi titik balik bagi penyebaran MSG. Pada tahun itu, Ajinomoto menjadi sangat populer di masyarakat, terutama setelah produk ini digunakan secara resmi di meja kaisar
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait