PANDEGLANG, iNewsBanten - Sejumlah emak-emak di Kampung Cicadas, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, mengikuti pelatihan kewirausahaan mandiri, yakni pembuatan kue jajanan tradisional. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya emak-emak. Mengingat jajanan kue tradisional, cukup digemari oleh masyarakat. Kamis, (04/07/2024).
Pelatihan ini digerakkan secara mandiri oleh seorang chef, yang merasa terpanggil untuk tetap melestarikan makanan lokal, namun bisa menghasilkan cuan setiap harinya.
"Hari ini kita melakukan pelatihan tata boga, khususnya di bidang jajanan tradisional, kegiatan ini sudah berlangsung satu bulan sebetulnya. Namun hari ini praktek pembuatan kue papais, meski terhitung makanan tradisional, kita coba membuat berbagai varian baru, agar konsumen merasa penasaran dan ingin terus membelinya," ucap Chef Ranu.
Selain untuk tetap melestarikan jajanan tradisional, ia ingin emak-emak bisa berdaya, sehingga bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dalam kegiatan pelatihan ini, Chef Ranu, mengajarkan proses pembuatan kue dengan baik, hingga proses pemasarannya, yang dapat menarik para pembeli.
Selama kegiatan, emak-emak antusias mengikuti tahapan yang diinstruksikan chef Ranu, mulai dari memotong daun pisang, membuat adonan, hingga menghasilkan kue tradisional yang siap dinikmati.
Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa pelatihan yang diberikan kepada emak-emak ini lebih fokus pada jajanan tradisional, terutama kue papais.
"Kenapa memilih papais? Karena selama ini papais itu isinya pisang dan sayuran saja. Kali ini, kami membuatnya dengan isian daging ayam agar lebih berbeda dan mengandung protein yang bagus untuk anak-anak," katanya.
Salah satu emak-emak yang mengikuti pelatihan, Dian, mengatakan bahwa para emak-emak di kampungnya sebelumnya memang sering memproduksi kue tradisional seperti kue pais meto, pais pisang, dan lain sebagainya, untuk dipasarkan sesuai pesanan. Meski begitu, ia mendapatkan ilmu baru tentang ilmu tata boga, khususnya kue jajanan tradisional ini.
"Isiannya ada pisang, ada yang ayam, ada juga yang sayuran. Harga satuannya Rp 2 ribu per pcs, dijualnya beda-beda, ada yang di pasar, ada yang di perkantoran juga, tergantung pemesanan," ungkap Dian.
Menurutnya, meskipun kue tradisional sering dianggap jajanan jaman dulu (jadul), peminatnya cukup banyak di Kabupaten Pandeglang.
"Iya, masih banyak yang suka kue tradisional ini, apalagi di Pandeglang. Banyak yang pesan," ujarnya.
Dari bisnis jajanan tradisional ini, Dian bisa meraup keuntungan hingga Rp 2 juta dalam sehari, sehingga dapat membantu perekonomian keluarganya.
"Ya, bisa membantu perekonomian keluarga juga, sama ibu-ibu di sini. Harapan saya, usaha ini bisa lebih lancar dan makin ramai," tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait