TANGERANG, iNewsBanten - Ketua DPC Pospera Kota Tangerang Mauladi Fachrian merespons beredarnya surat elektronik berlogo Banteng moncong putih yang mengundang Bakal Calon Wali Kota Sachrudin dan Bakal Wakil Wali Kota Maryono ke Kantor DPD PDI Perjuangan di Kota Serang pada hari ini. Menurutnya, jika panggilan itu menuju pada pasangan calon di Pilkada, maka Keputusan partai sudah di luar nalar.
Fachri, sapaannya, berpendapat, untuk mengusung calon, tentunya partai mempunyai rasionalisasi berdasarkan data dan fakta di lapangan untuk dijadikan acuan.
“Misalnya ada angka-angka survey, pengalaman dan rekam jejak. Inilah yang kemudian menjadi dasar acuan bagi partai pengusung,” kata Fachri, Selasa 30/07.
Fachri menilai, apabila Sachrudin-Maryono tetap dipaksakan, maka akan banyak celah kekurangan yang dimiliki pasangan ini. Pertama, kata dia, komposisi birokrat-birokrat, tidak memberikan efek yang lebih luas secara elektoral. Kedua, mesin partai tidak maksimal karena yang diusung bukan kader partai melainkan menaturalisasi ASN.
“Berbeda jika komposisinya birokrat dengan politisi. Ini jelas berbobot dan menjawab problem elektoral serta mesin partai akan berlari kencang,” tutur Fachri.
Kemudian, pasangan Sachrudin-Maryono akan sulit mengeruk ceruk milenial dan Gen Z karena berhadapan dengan pasangan Faldo Maldini dan Mohammad Fadlin Akbar yang notabenenya lebih fresh sehingga bisa diterima oleh kalangan muda.
“Bisa dilihat misalnya lonjakan suara PSI di Pileg dan Kemenangan KIM pada Pilpres 2024 yang berhasil menarik simpati suara anak-anak muda. Hal ini seharusnya bisa diimbangi oleh PDI Perjuangan yang memiliki calon potensial,” ungkap Fachri.
Di sisi lain Fachri melihat, terdapat banyak hal yang dikangkangi oleh PDI Perjuangan Ketika tidak memasangkan sejumlah kader potensialnya yang menyatakan siap maju dalam pertarungan Pilkada Kota Tangerang. Padahal, segudang pengalaman pertarungan elektoral telah dihadapinya dan terbilang berhasil.
“Perjuangan para kader PDIP merebut kursi DPRD seharusnya juga menjadi nilai tawar terhadap penentuan calon beserta partai koalisinya,” pungkas Fachri.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
