TANGERANG, iNewsBanten - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Tangerang mengkritik kebijakan pemerintah Kota Tangerang yang menurutnya belum tuntas selama 10 tahun terakhir.
Hal ini disampaikan oleh Theresia Megawati Wijaya Ketua DPD PSI Kota Tangerang yang mengatakan bahwa ada beberapa aspirasi masyarakat Kota Tangerang yang sampai saat ini belum terlaksana.
"Iya diantaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sampai saat ini Kota Tangerang hanya punya 1 di wilayah kec Tangerang," ungkap Mega ketika diwawancarai.
Menurutnya dengan jumlah penduduk yang cukup besar tentunya perlu adanya penambahan RSUD di wilayah lainnya.
Mega juga melanjutkan terkait persoalan sampah yang masih menjadi persoalan bersama belum bisa diselesaikan.
"Belum lagi urusan sampah yang masih menjadi permasalahan di beberapa wilayah di Kota Tangerang," lanjut Mega
Kritik PSI Kota Tangerang ditanggapi langsung oleh kader Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Daniel Nainggolan. Menurutnya, apa yang disampaikan partai berlogo mawar putih itu seperti tidak membaca data dan fakta yang ada.
Menyoal jumlah Rumah Sakit, kata Daniel, Kota Tangerang sudah memiliki lebih dari 1 unit, namun memang belum rampung sehingga masyarakat yang membutuhkan masih mengarah ke RSUD Cikokol di bantu dengan sejumlah keberadaan Puskesmas rawat inap.
"Perihal jumlah RSUD yang sudah tersedia tidak satu, sudah ada yang hampir rampung di Kecamatan benda. Prosesnya terus berjalan dan mungkin sebentar lagi bisa dinikmati masyarakat," ujar Daniel.
Daniel juga menjawab soal sektor lingkungan hidup, khususnya masalah sampah yang turut dikritik PSI dalam moment pilkada. Bahkan jagoannya, Faldo Maldini kerap menyuarakan hal serupa.
"Untuk sampah, ini sebetulnya juga kan telah berproses, bahkan kebijakannya mengikuti aturan di Pemerintah Pusat. Nanti akan ada pihak ke 3 yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten," ungkap Daniel yang juga Ketua Gamki Kota Tangerang
Jadi, tambah Daniel, dua hal yang sudah dikerjakan oleh Arief-Sachrudin 5 tahun lalu telah memiliki legacynya sendiri. Kalau pun belum selesai, tidak bisa juga itu menjadi kritikan PSI di moment pilkada karena prosesnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar layaknya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan. Seharusnya hal itu diketahui oleh Theresia Megawati yang berada di legislatif satu fraksi dengan NasDem.
"Contohnya ada IKN yang menjadi program berkelanjutan antar presiden. Sis Mega tentunya mengetahui proses pembangunan RSUD dan persoalan sampah dari pembahasan di internal fraksi bersama NasDem maupun melalui rapat-rapat legislatif," ujar Daniel.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait