1. Otonomi Remaja dalam Pengambilan Keputusan Kesehatan
Prinsip etika otonomi menekankan bahwa setiap orang, termasuk remaja, memiliki hak untuk membuat keputusan berdasarkan pemahaman mereka tentang pilihan yang tersedia dan risiko. Ini berarti dalam pencegahan HIV bahwa remaja harus diberi pengetahuan yang akurat dan tidak bias tentang cara melindungi diri dari infeksi HIV, seperti penggunaan kondom dan tes HIV. Namun, dalam banyak konteks budaya di Indonesia, berbicara tentang kondom dan seksualitas masih dianggap tabu. Ini menghalangi remaja untuk belajar dan melakukan tindakan pencegahan yang baik.
Kebijakan yang menghormati otonomi remaja harus memberikan pendidikan yang mendalam tentang cara mencegah HIV, memberikan kondom dan tes HIV yang mudah diakses. Selain itu, menekankan pentingnya pendekatan yang tidak menghakimi dalam pelayanan kesehatan akan membantu remaja merasa dihargai dan lebih percaya diri saat membuat keputusan kesehatan. Program yang sudah berjalan, seperti Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan ketersediaan layanan kesehatan seksual yang ramah remaja. Namun, program ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut .
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait