LEBAK, iNewsBanten - Ratusan Massa yang tergabung di Ormas GAIB 212 DPC Lebak Demo didepan kantor Dinas PUPR Lebak Massa aksi unjuk di kawal ketat oleh pihak kepolisian Polres Lebak. Senin, (21/10/2024).
Mamik kordinator aksi dalam orasinya menyampaikan bahwa pembangunan jembatan kali Ciminyak, Kecamatan Muncang yang menelan anggaran APBD tahun 2024 sebesar 1.100.400.000,- dengan jasa konsultansi dan pengawasan 100.000.000,-.
"Pembangunan jembatan tersebut justru di keluhkan oleh masyarakat karena tidak adanya jembatan sementara bagi pengguna jalan khususnya roda empat namun hanya di buat kan penyebarangan sementara khusus roda dua saja dan banyak kendaraan roda dua yang terperosok karna jembatan sementara tidak memenuhi standar keselamatan," ucapnya.
"Kami sangat mendukung pembangunan jembatan yang ada di kecamatan Muncang akan tetapi tolong perhatikan para pengguna jalan, buatkan jembatan sementara untuk roda dua dan roda empat yang memenuhi keselamatan agar perekonomian masyarakat sekitar tetap berjalan, jangan sampe merugikan masyarakat terutama ekonomi mereka," tegasnya.
Ditambahkan M.Kurdi korlap aksi, Kepala Dinas PUPR Lebak harus bertanggung jawab atas kerugian dari masyarakat akibat di tutupnya akses jalan satu satu nya tanpa di adanya jalan alternatif sebagai upaya untuk mengantisipasi terganggunya fungsi jalan yang berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat.
"Aparat penegak hukum agar segera penyelidikan dan memanggil pihak pihak yang bertanggung jawab dalam kegiatan pembangunan jembatan ciminyak tahun 2024 yang tidak matang dan terkesan di paksakan dalam pelaksanaannya tanpa melalui mekanisme dan prosedur sesuai undang-undang yang berlaku," tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Lebak Irvan Suyatupika menyambut baik para massa aksi demo dari ormas gaib 212 dan saya bersama Kepala bidang sore ini akan mengecek ke lokasi pembangunan jembatan.
"Kami akan berkoordinasi dengan masyarakat untuk membuat jembatan sementara yang sifatnya nya darurat dan hanya bisa di lalui kendaraan roda dua dan roda empat (mobil pribadi) saja dan mudah mudahan besok sudah terkumpul bahan materialnya," ujarnya.
Seharusnya jembatan sementara layaknya menggunakan jembatan Belly karena kebutuhan anggaran jembatan Belly ini cukup besar dan bisa menghabiskan setengah dari anggaran pembangunan jembatannya
"Sebelumnya juga kita sudah lakukan sosialisasi dengan masyarakat, kepala desa,camat bahwa kita tidak membuat jembatan sementara di sana karena bergejolak di masyarakat bahwa jembatan sementara untuk roda empat sangat di butuhkan oleh masyarakat akhirnya kami sepakat untuk membuat jembatan sementara dari bahan kayu," imbuhnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait