SERANG, iNewsBanten- Kinerja dan pelayanan serta sejumlah program Ketahanan Pangan (Ketapang) di sejumlah desa di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang kembali mendapat teror dari sejumlah orang oknum wartawan.
Para oknum wartawan tersebut dalam melakukan aksi terornya berdalih dengan tuduhan bahwa para kepala Desa melakukan penyelewengan atau korupsi, dalam aksi teror kali ini dialami oleh Kepala Desa Batukuda, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.Jadi apa yang dituduhkan oleh para oknum wartawan tersebut bahwasanya itu tidak berdasar dan tidak benar," ucap Sabit Kepala Desa Batukuda saat diwawancarai wartawan iNewsbanten, Rabu (23/10/2024).
"Untuk anggaran program Ketahanan Pangan (Ketapang) itu dari alokasi dana Desa (DD) yang penggunaannya sepenuhnya sudah disalurkan setiap tahunnya, baik itu anggaran DD tahun 2022 maupun 2023 itu semuanya sudah disalurkan kepada masyarakat melalui masing- masing kelompok," ujarnya.
Lebih lanjut Sabit menjelaskan, program Ketapang sudah kita jalankan sebagaimana aturan yang ada, kenapa ini Tiba-tiba ada rilis masuk yang mengatakan bahwa kepala Desa Batukuda dituduh dan diberitakan korupsi Dana Desa Program Ketapang. Ini kan aneh menuduh orang seenaknya tanpa menelusuri kebenarannya, untuk penggunaan Dana Desa Program Ketapang 2022 dan 2023 itu sudah kita laporkan kepada pihak Pemerintah Kecamatan Mancak, pendamping Desa dan juga pendamping Kecamatan.
“Apalagi kita dituduh fiktif program Ketapangnya, untuk seluruh program Dana Desa itu sudah dilaksanakan oleh warga, jadi dimana fiktifnya, seorang wartawan harus professional dan tunjukkan data yang jelas, jangan mengada-ada apalagi sampai menebar fitnah seperti ini,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa (Apdesi) Kecamatan Mancak, Iwan mengatakan bahwa para oknum yang mengatasnamakan wartawan tersebut sudah sering melakukan teror dan cenderung mengganggu kinerja para kepala Desa di wilayah Mancak.
“Saya kenal banyak wartawan tetapi mereka bekerja secara professional dan mengedepankan kode etik wartawan, yang saya tahu ya seperti itu dalam mencari berita standar dan tidak selalu cenderung mencari-cari kesalahan para kepala Desa,”ungkapnya.
Masih kata Iwan atau yang lebih akrab disapa Kobok, saya mengimbau kepada seluruh kepala Desa untuk tetap bekerja seperti biasa dalam melayani masyarakat, karena tugas kades itu melayani masyarakat, jika memang ada pihak yang tidak suka dengan kepala Desa, itu Sah-sah saja, yang penting kita bekerja sudah benar dan sesuai aturan,” tutupnya.
Diketahui oknum wartawan tersebut membagikan link beritanya dengan berbagai judul yang berbeda-,beda ke Kepala Desa Batukuda yang diolah-olah dituduh meraup keuntungan pribadi dari Program Ketapang Fiktif dan menuding Kades tersebut korupsi Dana Desa.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait