Pemkab Lebak Kembangkan Bibit Kerbau Unggul

Kusnadi
Petani kerbau sedang memberi pakan.

LEBAK, iNewsBanten - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tengah mengembangkan bibit kerbau unggulan guna meningkatkan populasi ternak untuk mewujudkan upaya swasembada pangan khususnya kebutuhan daging kerbau di Kabupaten Lebak. 

 

Harapan pemerintah Kabupaten Lebak dengan adanya pengembangan bibit kerbau ini bisa berdampak positif terhadap perekonomian peternak kerbau masyarakat. 

 

"Kita berharap pengembangan bibit kerbau itu berdampak positif terhadap perekonomian peternakan masyarakat," kata Teguh, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak kepada wartawan Pada Kamis (07/11/2024).

 

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Lebak melalui UPTD Pembibitan kini mengembangkan ternak kerbau, karena sudah menjadi andalan ekonomi masyarakat.

 

Untuk saat ini, pembibitan kerbau unggulan yang ada sebanyak 91 ekor dan setiap tahun dilakukan pelelangan untuk penambahan sumber pendapatan asli daerah (PAD).

 

Pelelangan bibit kerbau unggul itu lebih selektif dan dikhususkan kepada peternak yang berdomisili di Kabupaten Lebak serta memiliki kandang dan kebun rumput pakchong.

 

"Kami tahun 2024 itu menjual bibit kerbau unggul sebanyak 20 ekor dan harga kerbau itu disubsidi sehingga harganya lebih murah dibanding harga umum," kata Teguh saat memberikan penjelasan.

 

Menurutnya, pihak UPTD juga saat ini sedang menyalurkan bibit rumput pakchong kepada para peternak untuk pakan ternak kerbau. Karena, selama ini rumput pakchong memiliki kandungan gizi yang cukup baik untuk kerbau.

 

Saat ini, populasi kerbau di Kabupaten Lebak sudah cukup tinggi dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 tercatat ada sebanyak 5.000 ekor populasi kerbau di Kabupaten lebak yang tersebar di 28 kecamatan dan menjadi andalan ekonomi masyarakat, apalagi jika hari raya masyarakat bisa menjual kerbau dengan harga Rp35 juta per ekor.

 

Namun, pihaknya juga sangat prihatin karena populasi ternak kerbau sering terjadi penurunan akibat berbagai faktor antara lain banyaknya pencurian, pemotongan dan alih fungsi lahan.

 

Para petani sekarang sudah tidak menggunakan bajak sawah untuk tanam padi menggunakan kerbau. Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk selalu meningkatkan populasi ternak kerbau dengan pembibitan unggul.

 

Selain itu juga dikembangkan teknologi inseminasi buatan (IB) agar populasi dari keturunan anak terus meningkat. Pemerintah Kabupaten Lebak juga optimis populasi kerbau di Lebak dapat mewujudkan swasembada daging untuk memenuhi ketersediaan konsumsi masyarakat.

 

Sementara, Suparlan salahseorang peternak kerbau di Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak menyampaikan, pihaknya hingga kini masih mengembangkan ternak kerbau karena menjadikan celengan atau tabungan untuk keperluan ekonomi keluarga di daerah itu.

 

"Usaha ternak kerbau ini sudah saya jalankan sejak 30 tahun lalu dan hingga kini masih bertahan. sebab, dengan menggeluti usaha ternak kerbau ini bisa mencukupi kebutuhan hidup," ucap Suparlan.

 

Apalagi menurutnya jika ada kebutuhan keperluan uang yang sangat mendesak, seperti ada musibah keluarga meninggal dunia atau biaya pendidikan anak dan kebutuhan lainnya. maka terbantu lah ekonomi keluarga dari hasil penjualan ternak kerbau tersebut.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network