Ketua panitia, Muhammad Aam, menjelaskan bahwa lokakarya ini bertujuan mengembangkan seni teater boneka sebagai medium ekspresi bagi penyandang disabilitas."Teater berasal dari kegelisahan. Kami ingin menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah SKH, karena teater bukan hanya kebanyakan pada umumnya dan tidak hanya berbentuk verbal, tetapi juga bisa menjadi ruang ekspresi bagi teman-teman disabilitas," ujarnya.
Selain sesi pelatihan dan diskusi, acara ini juga menampilkan pertunjukan spesial dari Bawayang Production dan Wayang Nganjor Indonesia. Kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Dana Indonesiana, serta beberapa komunitas seni.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait