“Kami percaya bahwa daya saing industri farmasi tidak bisa dilepaskan dari kekuatan inovasi yang ditopang oleh infrastruktur riset yang modern dan terintegrasi. Pembangunan LRIC ini adalah langkah konkret dalam membangun ekosistem riset yang berkelanjutan, tidak hanya untuk pengembangan produk kami, tapi juga untuk kemajuan industri farmasi Indonesia secara menyeluruh,” ujar Andy kepada iNews Banten, Jumaat(16/05/2025).
“Fasilitas ini akan menjadi pusat inovasi—mulai dari pengembangan teknologi formulasi, bahan baku lokal, hingga riset bioteknologi. Kami juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan akademisi, lembaga riset, dan mitra strategis di dalam maupun luar negeri,” tambah Andy.
“Yang tidak kalah penting, LRIC ini akan menjadi ruang bagi pengembangan talenta muda Indonesia di bidang ilmu farmasi dan riset kesehatan. Kami ingin berkontribusi tidak hanya dalam aspek komersial, tetapi juga dalam pembangunan kapasitas nasional di bidang sains dan teknologi,” tutupnya.
BPOM RI: LRIC Harus Jadi Pemicu Inovasi Nasional
Kepala BPOM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, dalam sambutannya mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan LAPI Laboratories. Ia menegaskan pentingnya riset dan inovasi sebagai pilar utama dalam mencapai kemandirian farmasi nasional.
“Kita tahu tantangan ke depan untuk menghasilkan dan mengembangkan obat-obatan adalah bagaimana kita melayani kebutuhan masyarakat luas. Saya ingin menyampaikan tiga hal penting,” ujar Prof. Taruna.
Pertama, pengembangan industri farmasi dalam negeri perlu terus didukung agar kita tidak lagi terlalu bergantung pada impor. Kedua, inovasi yang tumbuh subur akan menjadi solusi untuk berbagai hambatan dalam sektor ini. Ketiga, saat ini kita dihadapkan pada semakin banyak penyakit, baik yang infeksius maupun non-infeksius—dan hanya dengan inovasi kita bisa menjawab tantangan tersebut.
" Saya menngapresiasi langkah PT LAPI Laboratories dalam membangun pusat riset ini. Semoga kehadiran LRIC bisa menjadi pemicu bagi perusahaan farmasi lainnya untuk ikut memperkuat riset dan pengembangan nasional. Ini adalah kontribusi penting untuk kemandirian dan ketahanan sektor kesehatan Indonesia,” pungkas Kepala BPOM.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
