Tim kami berhasil berbincang dengan salah satu wanita malam yang menyamar sebagai penjual minuman botol. Mengaku berasal dari luar kota, perempuan berinisial "L" itu mengatakan ia datang setiap akhir pekan ke Serang karena "penghasilan lumayan."
“Aman di sini, nggak pernah ada razia. Selama nggak ribut, biasanya dibiarkan aja,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah ia tahu bahwa Kota Serang dikenal sebagai kota santri, L menjawab dengan nada datar.
“Justru karena banyak yang enggak nyangka, jadi tempat ini cocok buat mangkal. Enggak kayak tempat hiburan malam, tapi transaksinya jalan.”
Tim kami mencoba menghubungi Satpol PP Kota Serang dan Dinas Sosial, namun hingga laporan ini diterbitkan, belum ada respons resmi.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah pemerintah setempat benar-benar tidak tahu, atau sengaja membiarkan?
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
