TANGERANG, iNewsBanten – Dalam rangka memperingati 27 tahun reformasi, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Tangerang akan menggelar aksi bertajuk “Aksi Solidaritas dan Refleksi Reformasi” pada Selasa, 20 Mei 2025 pukul 19.00 WIB di Taman Gajah Tunggal, Kota Tangerang.
Aksi ini akan menjadi ruang konsolidasi mahasiswa dan masyarakat sipil untuk mengingatkan kembali pentingnya semangat reformasi 1998 yang dinilai mulai menyimpang dari tujuannya. Isu utama yang diangkat dalam kegiatan ini antara lain: penolakan keterlibatan militer dalam urusan sipil, penolakan terhadap wacana pengembalian UUD 1945 versi asli, serta tuntutan agar pemerintah tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi sipil.
Ketua Umum SEMMI Cabang Tangerang, Indri Damayanthi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap arah perjalanan bangsa hari ini. “Reformasi bukan hanya peristiwa sejarah, tapi sebuah amanat yang harus terus diperjuangkan. Kami menolak segala bentuk upaya mundur dari demokrasi. Negara harus dikelola oleh rakyat sipil, bukan dikendalikan oleh kekuatan militer atau elit oligarki,” tegas Indri.
Kegiatan ini juga menghadirkan Panggung Bebas Bersuara sebagai bentuk ekspresi terbuka yang melibatkan mahasiswa, seniman, dan aktivis. Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang dijadwalkan hadir, antara lain:
Abdul Hakim – Akademisi dan pengamat sosial-politik
Sunar – Perwakilan dari Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI)
Joo Fitra – Seniman dan aktivis budaya
Beryl Narima Ivana – Deklamator dan penggiat sastra
Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS)
Adapun organisasi dan individu yang telah menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini, di antaranya:
1. Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang
2. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STISNU Nusantara Tangerang
3. Tangerang Book Party
4. Pelajar Islam Indonesia (PII)
5. Bils and Bhen Acoustic Music
6. Bedjo Untung – Tokoh pergerakan dan penyintas Orde Baru
7. Lingkar Studi Feminis
Pemimpin Redaksi iNews Banten, Mahesa Apriandi, juga menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menilai, gerakan mahasiswa seperti ini harus terus dipelihara sebagai penjaga moral bangsa. “Kegiatan ini penting agar mahasiswa dapat menyuarakan aspirasi rakyat dan meminta pemerintah, khususnya Presiden Prabowo, untuk menyelesaikan agenda reformasi yang tertunda. Saya juga ingin mengingatkan kepada seluruh aktivis 1998, khususnya yang berasal dari Banten, untuk tetap solid dan tidak tercerai-berai oleh kepentingan pribadi. Kita masih punya tugas besar: melanjutkan agenda rakyat,” tegas Mahesa.
Aksi ini diharapkan menjadi pemantik gerakan serupa di berbagai daerah, sekaligus menjadi pengingat bahwa perjuangan reformasi belum selesai dan masih menuntut keberanian, konsistensi, dan solidaritas dari seluruh elemen bangsa.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
