LEBAK, iNewsBanten – Kisah pilu dialami keluarga Atiah, warga Kampung Tegal Pasir, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten. Bersama suami dan empat anaknya, Atiah telah menempati rumah tak layak huni selama lebih dari lima tahun. Rumah yang terbuat dari kayu reyot dan anyaman bambu ini kini nyaris roboh dan sangat memprihatinkan. Rabu, 21 Mei 2025.
Dinding rumah hampir di seluruh bagian sudah keropos dan berlubang, sedangkan atapnya sudah banyak yang bocor. Ketika hujan datang, air mudah merembes masuk, membasahi seluruh sudut rumah dan membuat lantai becek serta licin. Kondisi ini membuat keluarga Atiah sangat kesulitan untuk beristirahat dan beraktivitas di dalam rumah. Bahkan, ketika hujan lebat, mereka terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga yang dianggap lebih aman.
Atiah mengatakan, "saya sedih melihat anak-anak harus tinggal seperti ini. Kalau hujan, kami tidak bisa tidur karena harus pindah ke rumah orang. Kadang saya takut anak-anak sakit karena kedinginan dan lembap," ujar Atiah sambil menahan air mata.
Suami Atiah, Eman, bekerja sebagai kuli panggul arang dan juga memanjat kelapa di kebun warga sekitar. Penghasilannya tidak menentu dan hanya berkisar antara dua puluh ribu hingga empat puluh ribu rupiah per hari, tergantung banyak sedikitnya pekerjaan. Penghasilan yang pas-pasan ini tidak cukup untuk memperbaiki rumah yang rusak parah maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
