"TPA dibiarkan overload tanpa sistem pengolahan yang memadai, hingga akhirnya ditutup," katanya kepada InewsBanten.id, Kamis, 22 Mei 2025.
Endang Kurnia juga menyoroti kebijakan pemerintah yang hanya "memadamkan api" tanpa membangun sistem pengelolaan sampah yang holistik. "Sudah terlalu lama masyarakat Kabupaten Tangerang menjadi korban dari ketidakbecusan sistem pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah," tegasnya.
Menurut Endang Kurnia, penutupan TPA Jatiwaringin bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan sosial masyarakat.
"Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, dan gangguan kesehatan," katanya.
Dalam momentum 100 hari kerja Bupati, penutupan TPA Jatiwaringin menjadi kado buruk bagi pemerintahan hari ini. Endang Kurnia berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini dengan langkah konkret dan terintegrasi.
"Pemerintah harus memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mengatasi masalah sampah di Kabupaten Tangerang," pungkasnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
