Komentar netizen pun membanjiri unggahan tersebut. Salah satunya menyebut, “Padahal ning kono kuh ana umah Bu lurah Tuti.” Komentar lain menyindir, “Yang diurus pasar rawu dan stadion, jalan dibiarkan rusak.” Bahkan ada yang menyarankan dengan nada satir, “Pengen dibangun ya? Tanduri wit gedang (tanami pohon pisang aja).”
Ketua DPD BRANTAS (Barisan Rakyat Untuk Transparansi) Kota Serang, Yana Suryana, menyayangkan lambannya respon pemerintah terhadap kerusakan jalan yang berada tidak jauh dari rumah pejabat kelurahan.
“Ini bukan sekadar viral, ini tamparan bagi Pemkot Serang. Kalau jalan di dekat rumah Bu Lurah saja tidak diperhatikan, bagaimana dengan daerah lain yang lebih pelosok?” ujar Yana dengan nada tegas, Sabtu (31/05/2025).
Ia mendesak Pemerintah Kota Serang untuk segera menyusun prioritas pembangunan jalan lingkungan berbasis urgensi dan kebutuhan masyarakat.
“DPD BRANTAS siap mendampingi warga membawa persoalan ini ke Ombudsman atau jalur hukum, jika tidak ada perbaikan konkret dalam waktu dekat,” tambahnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
