SERANG, iNewsBanten - Organisasi Mahasiswa Penjelajah Alam Untirta (MAPALAUT) sukses menggelar kegiatan bertajuk Kemah Konservasi yang dilaksanakan di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Kegiatan ini diikuti oleh 23 peserta yang merupakan anggota aktif organisasi, dengan mengusung semangat pelestarian lingkungan dan konservasi alam.
Menurut Mewaldi, selaku Ketua Umum Mapalaut periode 2025, kegiatan Kemah Konservasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, serta kepedulian mahasiswa terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam, khususnya di wilayah yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi seperti Taman Nasional Ujung Kulon.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin membuka mata para peserta bahwa konservasi bukan hanya isu global, tetapi tanggung jawab bersama yang bisa dimulai dari hal-hal kecil dan nyata," ujar Mewaldi saat memberikan keterangan tertulis, Senin (2/6/2025).
Mewaldi menambahkan, kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini tidak hanya berfokus pada eksplorasi alam, tetapi juga mencakup edukasi lingkungan dan pengamatan langsung terhadap flora dan fauna endemik di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Lanjut Mewaldi, Beberapa tujuan utama dari kegiatan ini meliputi : meningkatkan kesadaran konservasi di kalangan mahasiswa, mempelajari keanekaragaman hayati, khususnya spesies langka seperti badak Jawa, menumbuhkan jiwa kepedulian lingkungan dan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, memberikan pengalaman edukatif melalui pembelajaran langsung di lapangan, meningkatkan kemampuan kolaborasi dan solidaritas antar peserta dalam kegiatan berbasis pelestarian alam.
Selain sebagai sarana pembelajaran dan aksi nyata, Mewaldi juga menyampaikan harapan besar dari kegiatan ini, yakni memperkuat kerja sama antara MAPALAUT dengan pihak Balai Taman Nasional Ujung Kulon.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi pintu pembuka kerja sama jangka panjang dengan pihak taman nasional, agar upaya konservasi bisa berkelanjutan dan lebih berdampak luas," tambahnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan, Kemah Konservasi menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu berkontribusi nyata dalam menjaga ekosistem dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia, khususnya perlindungan terhadap spesies ikonik seperti badak Jawa.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
