Dalam pidatonya, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi melalui Wali Kota Tangerang, Sachrudin menyampaikan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
"Izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda," ucap Sachrudin saat menyampaikan pidato.
Selanjutnya, dalam acara tersebut dilakukannya pembacaan teks UUD 1945 oleh Kapolres Metro Tangerang Kota, Zain Dwi Nugroho secara tenang dan peserta upacara khidmat mendengarkan.
Sesi penyerahan Bendera Merah Putih kepada 13 Camat Se-Kota Tangerang, Senin (2/6) 2025. | Foto: Istimewa.
Sachrudin dalam pidatonya juga menerangkan, terkait era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata, seperti penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial bangsa.
Selanjutnya, Sachrudin menutup pidato mengatakan peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
"Marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara," tutup Sachrudin.
Sebelum sesi akhir upacara, terdapat sesi yakni penyerahan sebanyak 13 Bendera Merah Putih kepada 13 Camat se-Kota Tangerang dan perwakilan ormas dan OKP Kota Tangerang, yang kemudian diakhiri sesi foto bersama.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
