CILEGON, iNewsBanten - Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Banten, Syaiful Bahri, menyoroti maraknya kendaraan operasional industri yang menggunakan pelat nomor dari luar daerah Banten. Menurutnya, kondisi ini mencerminkan lemahnya kedaulatan fiskal daerah dan ketimpangan dalam distribusi manfaat ekonomi.
“Hilir mudik kendaraan di kawasan industri Banten mayoritas bukan berpelat A. Kalau begini, pajaknya tidak masuk ke kas daerah,” ucap Syaiful Bahri kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Pelat nomor kendaraan menjadi simbol dari masalah yang lebih besar. Syaiful menyebut, dominasi kendaraan dari luar daerah merupakan cerminan bahwa aktivitas ekonomi di Banten belum memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat lokal.
Padahal, Banten merupakan salah satu pusat industri nasional. Terdapat lebih dari 5.000 industri besar dan menengah yang beroperasi di wilayah ini, mulai dari Cilegon, Serang, hingga Tangerang.
“Bayangkan, satu perusahaan bisa memiliki 50 kendaraan operasional. Potensi pendapatan dari pajak kendaraan ini sangat besar jika dikelola dan ditarik oleh pemerintah daerah,” ucapnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
