Syifa Fadilah, Kader Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Untirta Banten, menyebut skandal Chromebook sebagai bentuk nyata korupsi yang terselubung di balik proyek modernisasi pendidikan. “Semangat digitalisasi ternyata hanya bungkus. Di dalamnya penuh aroma kolusi, vendor yang itu-itu saja, dan keputusan politik yang mengabaikan realitas di lapangan,” tegas Syifa saat dimintai tanggapan, Minggu (15/6/2025).
Syifa mengungkapkan bahwa rencana awal pengadaan sebenarnya menggunakan sistem operasi Windows, namun tiba-tiba diubah menjadi Chromebook, meskipun hasil uji coba tahun 2019 telah menyimpulkan bahwa perangkat tersebut tidak cocok untuk daerah 3T. “Keputusan itu bukan hanya sembrono, tapi juga berpotensi melanggar prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah,” tambahnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
