CILEGON, iNewsBanten-Pemerintah Kota Cilegon akan menggelar Cilegon Budaya Fest & International Folk Art Festival pada 6–11 Agustus 2025. Ajang kebudayaan berskala internasional ini menggunakan kombinasi anggaran dari APBD Kota Cilegon dan CSR perusahaan industri, seperti Krakatau Steel.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, menegaskan bahwa event ini merupakan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, bukan sepenuhnya dibiayai APBD. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers di Kantor Wali Kota, Senin (4/8/2025).
"Prinsipnya memang kegiatan ini memakai sebagian APBD, terutama untuk konsumsi dan kepanitiaan. Selebihnya, CSR industri turut membantu. Bahkan akomodasi peserta ditanggung penuh oleh Krakatau Steel," ujar Robinsar.
Ia juga meluruskan informasi simpang siur soal anggaran. Robinsar menyebut ada kesalahpahaman dengan kegiatan budaya lain yang sebelumnya digelar oleh Dewan Kebudayaan Cilegon tanpa anggaran pemerintah. Sementara event yang akan digelar Agustus ini tetap memakai dana daerah.
“Jadi kami tidak pernah bilang ini murni non-APBD. Ini justru bentuk gotong royong antara pemerintah dan industri,” tegasnya.
Robinsar turut menjelaskan adanya satu kegiatan berbayar yang bukan bagian dari agenda resmi Pemkot Cilegon, yakni pertunjukan internasional dengan tiket seharga Rp75 ribu per orang yang digelar oleh CIOF bersama Krakatau Steel.
Rakyat Butuh Ruang Hiburan
Festival ini menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kota Cilegon. Menurut Robinsar, setelah lama terkungkung pandemi, masyarakat kini membutuhkan hiburan yang sehat, edukatif, dan membangkitkan semangat.
“Masyarakat kita haus hiburan. Ini saat yang tepat untuk mengangkat kembali potensi seni budaya kita. Harapan kami, event ini jadi agenda tahunan dan mendorong pariwisata lokal,” ungkapnya.
Ajang ini akan menampilkan delegasi seni budaya dari berbagai negara dan memperkenalkan kekayaan seni tradisional Indonesia. Pemerintah berharap festival ini bisa menjadi ikon budaya Kota Baja dan membuka ruang tumbuh bagi pelaku ekonomi kreatif.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
