CILEGON, iNewsBanten- Setelah menunggu izin lintas instansi selama berbulan-bulan, Pemerintah Kota Cilegon akhirnya resmi memulai proyek pipanisasi air bersih yang akan mengalirkan air hingga ke wilayah barat, mulai dari Grogol hingga Suralaya. Groundbreaking pembangunan pipa induk dilakukan pada Jumat (24/10/2025), menjadi tonggak penting upaya Pemkot Cilegon dalam mengatasi krisis air bersih di kawasan pesisir
Wali Kota Cilegon, Robinsar, mengungkapkan rasa syukur atas dimulainya proyek yang telah lama dinantikan masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini kita groundbreaking. Prosesnya memang agak lambat karena banyak perizinan yang harus dilalui. Tapi Alhamdulillah, dari DJKA izin PT KAI akhirnya keluar sejak Mei lalu," ujarnya.
Robinsar menegaskan, air merupakan kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi pemerintah sebagai wujud tanggung jawab terhadap kesejahteraan warga.
"Air adalah sumber kehidupan. Pemerintah wajib memastikan air sampai ke masyarakat. Ini bentuk tanggung jawab kami, bukan sekadar janji, tapi aksi nyata,"tegasnya.
Menurutnya, kawasan Merak dan Grogol selama ini menjadi wilayah paling terdampak kekeringan dari Suralaya hingga Gerem. Solusi sumur bor yang selama ini diterapkan dinilai tidak efektif dan hanya bersifat sementara.
“Kalau bicara sumur bor, itu solusi jangka pendek. Kadang keluar airnya dua bulan, kadang malah tidak keluar sama sekali,” ungkapnya.
Sebagai langkah permanen, Pemkot Cilegon membangun jaringan pipa yang langsung tersambung ke rumah warga. Tahap pertama proyek ini menelan biaya hampir Rp4 miliar, dengan panjang sekitar 5 kilometer dari Grogol hingga area ASDP Merak. Total jaringan hingga Suralaya nantinya mencapai 12 kilometer.
“Segmen satu kita targetkan selesai Desember, lanjut ke ASDP. Tahun depan dari Lebak Gede sampai Suralaya kita kebut,” tambah Robinsar.
Sementara itu, Direktur Perumda Cilegon Mandiri, Irwan Kurniawan, menjelaskan pihaknya menangani segmen pertama, sementara segmen dua dan tiga akan dilanjutkan oleh Dinas PUPR.
“Kami sudah berkoordinasi ketat dengan PT KAI karena sebagian jalur pipa berdekatan dengan rel. Ada beberapa titik yang kami geser sesuai arahan keselamatan dari KAI,” ujarnya.
Dari pihak PT KAI, perwakilan Katon menegaskan bahwa aspek keselamatan jalur kereta menjadi prioritas utama.
“Ada tiga titik crossing yang harus kita pastikan aman. Kami kolaborasi langsung di lapangan dengan PDAM dan tim pengawas untuk memastikan pemasangan sesuai standar keselamatan,” katanya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
