GARUT, iNewsBanten - Kriminolog Universitas Islam Bandung (Unisba) Prof Nandang Sambas mengungkap kemungkinan penyebab seorang wanita menjajakan foto dan video syur di internet.
Kepala Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unisba ini menduga motif ekonomi menjadi salah satu latar belakang utama bahwa wanita kini tak malu lagi bahkan menawarkan kemolekan tubuhnya untuk dipertontonkan.
"Ada kecenderungan motif ekonomi, kemudian lunturnya nilai moral masyarakat," jelas Prof Nandang Sambas pada MNC Portal Indonesia saat dihubungi di Madinah, Minggu (31/7/2022).
Dugaan faktor utama ini, lanjutnya, menguat dengan dukungan perkembangan teknologi informasi yang semakin mudah diakses oleh siapapun. Kondisi tersebut diperparah oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, terkait konten legal dan ilegal.
"Begitu juga dengan penghargaan terhadap norma agama serta kurangnya panutan yang dapat memberi contoh," ujarnya.
Prof. Nandang Sambas juga menjabarkan bahwa saat ini fenomena pelaku aksi pornografi telah mengalami pergeseran gender, dari semula pria ke wanita.
"Dahulu, wanita selalu dipandang atau dijadikan objek yang bisa dikomersilkan," ucapnya.
Namun kini, wanita pun dapat menjadi pelaku atas komersialisasi dirinya sendiri baik di dunia maya, bahkan di dunia nyata.
"Saya pikir telah terjadi kesetaraan yang kebablasan, tanpa memperhatikan norma dan etika ketimuran, kehidupan beragama," kata Prof Nandang Sambas.
Ia pun menyampaikan pengawasan yang dilakukan pemerintah sejauh ini belum banyak memberikan pengaruh yang signifikan.
"Sudah dilakukan pengawasan tapi belum banyak pengaruhnya. Perlu ada peningkatan dan kerjasama dengan institusi serta lembaga lain," ucapnya.
Seperti diketahui, aksi pornografi menggemparkan Kabupaten Garut. Penyebabnya bermula dari konten foto dan video syur yang diduga dijual oleh salah satu akun media sosial, milik wanita muda yang disebut-sebut warga Garut.
Akun instagram berinisial CC ini ramai dibahas warga baik melalui online atau pun offline, karena menawarkan konten seksi dan pornografi. Di grup aplikasi perpesanan instan WhatsApp, akun ini menjadi perbincangan hangat.
Tidak hanya Instagram, wanita muda ini rupanya memiliki akun di aplikasi TikTok. Meski hanya mengunggah empat video, di TikTok ia telah memiliki pengikut sebanyak 1,9 ribu orang yang sebagian besar adalah laki-laki.
Editor : Mahesa Apriandi