Belasan Santri Pondok Pesantren Keracunan Makanan, Para Korban Langsung Dilarikan ke Puskesmas

SERANG, iNewsBanten - Belasan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Barokah di Padukuhan Kranggan, Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Bantul diduga keracunan, pada Sabtu 22 Oktober 2022 malam. Para korban dilarikan ke puskesmas setempat.

Peristiwa keracunan ini bermula ketika puluhan santri mengikuti perayaan Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Paseban Bantul. Usai mengikuti perayaan tersebut, mereka mendapat makan siang bersama. 

Baca Juga

Komitmen Bersih Narkoba, Lapas Cilegon Dapat Penghargaan di Acara Hari Santri Nasional 2024

Kala itu tidak ada hal yang aneh ataupun mencurigakan. Semua berjalan normal dan santripun kembali melakukan aktivitas biasa di ponpes tersebut. Mereka belum merasakan gejala apapun.

Namun sekitar pukul 19.00 WIB, satu per satu santri mengalami mual, muntah dan pusing. Sehingga total 15 santri dilarikan ke puskesmas setempat. 

Kapolsek Sanden AKP Haryanto ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Awalnya hanya ada 1 pasien yang memeriksakan diri di Puskesmas Sanden dengan keluhan mual, pusing dan muntah.

Baca Juga

Hadiri Undangan NU : Cabup Maesyal Rasyid Janji Bangun Asrama Santri

"Kemudian menyusul 11 pasien lagi, jadi total 15 pasien terdiri dari 4 laki-laki dan 11 perempuan," kata dia Minggu (23/10/2022) sore.

Sejauh ini tercatat ada 15 orang santri yang diduga mengalami keracunan. Mereka terdiri dari 4 laki-laki dan 11 perempuan. Namun sebagian besar dari mereka sudah dikembalikan ke Pondok Pesantren.

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melakukan observasi ke pondok pesantren. Kendati demikian, pihakya belum menerima pemberitahuan apakah belasan santri itu mengalami keracunan atau bukan.

Baca Juga

Para Ulama dan Santri Gelar Aksi Damai Didepan Pabrik Miras Cikande Serang, Swipping Bukan Ranahnya

Artikel ini telah tayang  dengan judul https://news.okezone.com/read/2022/10/23/510/2692979/belasan-santri-di-bantul-keracunan-usai-santap-makan-siang

Editor : Mahesa Apriandi