"Karena hal tersebut, saya cemas bahwa gangguan ginjal akut ini sifatnya hidden. Artinya, data yang ada itu kasus yang sudah terlambat. Nah, yang terjadi di masyarakat real time itu belum ada datanya," tegas Dicky lagi.
Dari kacamata dirinya sebagai ahli epidemiologi, ia menilai justru kasus yang sesungguhnya ini yang harus ditemukan. Dengan demikian, pemerintah bisa memberikan layanan dengan maksimal.
“Jangan anggap kasus ini seperti sudah selesai (dengan turunnya kasus). Jika mikirnya seperti itu, ada dampak jangka panjang yang harus diterima dan ini tanggung jawab pemerintah," pungkasnya.
Sebagai informasi, Data Kementerian Kesehatan mencatat adanya penurunan kasus gangguan ginjal akut sekitar lebih dari 95 persen. Sebagai hasil dari penerapan aturan pelarangan sementara untuk masyarakat mengonsumsi obat cair.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://health.okezone.com/read/2022/10/31/481/2697666/menkes-sebut-kasus-gangguan-ginjal-akut-turun-drastis-pakar-kesehatan-pertanyakan-soal-data
Editor : Mahesa Apriandi