"Misalnya gini, di dalam vaksin itu ada antigen yang berfungsi melawan virus berbaju ungu. Kekebalan hanya mampu membaca musuh berbaju ungu. Tapi, virus bermutasi lalu muncullah musuh berbaju belang, kekebalan tidak akan melawan musuh berbaju belang karena tidak dilatih sebelumnya melawan musuh berbaju belang," papar Prof Amin.
Dengan kata lain, ketika virus Covid-19 terus bermutasi, di 2023 mungkin saja telah tercipta musuh dengan karakter yang berbeda dengan yang ada di 2022 ini. Artinya, vaksin perlu diperbaharui sehingga perlindungan tetap maksimal.
"Ini yang telah terjadi di vaksin Influenza. Virus Influenza itu setiap tahun berubah dan karena itu vaksin Influenza pun setiap tahunnya berubah mengikuti perubahan virusnya," tambah Prof Amin.
"Jadi, penting untuk para peneliti vaksin saat ini menciptakan vaksin multivalen yang dapat mengcover banyak virus," usulnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://health.okezone.com/read/2022/11/17/481/2709203/virus-covid-19-terus-bermutasi-ahli-vaksin-perlu-diperbarui
Editor : Mahesa Apriandi