Perlu diketahui, menurut International Diabetes Federation (IDF) Atlas edisi ke-10, saat ini setidaknya 1 dari 10 orang atau sebanyak 537 juta orang di dunia hidup dengan diabetes. Apabila tidak ada intervensi, angka ini diproyeksikan akan meningkat, mencapai 643 juta pada tahun 2030 dan 784 juta pada tahun 2045.
General Manager Personal Healthcare, P&G Health Indonesia, Maithreyi Jagannathan mengatakan, P&G Health, melalui brand Neurobion, berkomitmen meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai neuropati perifer dan pentingnya menjaga kesehatan saraf lebih dari 1 dekade.
Menurut dia, diabetes merupakan penyebab utama dari neuropati perifer di mana pertambahan jumlah penderita neuropati perifer seiring dengan bertambahnya jumlah orang dengan diabetes.
"Kami berkomitmen mendukung Pemerintah untuk meningkatkan pemahaman mengenai diabetes dan komplikasinya termasuk neuropati perifer dan kerusakan saraf," kata Maithreyi.
Dia menambahkan, sebagai bagian dari upaya ini, dalam rangka World Diabetes Day, pihaknya meluncurkan kampanye "HIdup Bebas Tanpa Kebas dan Kesemutan" serta memperkenalkan aplikasi penilaian risiko neuropati pertama di Indonesia, Neurometer, yang dapat memberikan informasi. Alat deteksi dini ini juga mudah digunakan untuk mendukung penanganan neuropati perifer yang cepat.
Artikel ini pernah tayang di iNews id.
Editor : Mahesa Apriandi