get app
inews
Aa Text
Read Next : Wisata Sejarah Situs Banten Girang, Penyebar Islam Pertama dan Pusat Kota Kerajaan di Banten

Prabu Siliwangi Ternyata Nikah Beda Agama! Begini Sejarahnya

Senin, 21 November 2022 | 06:51 WIB
header img
Prabu Siliwangi Ternyata Nikah Beda Agama! Begini Sejarahnya (foto Istimewa, -)

Meski ditolak dua kali, bukan berarti hubungan kekeluargaan Bratalegawa retak. Mereka tetap saling berkomunikasi sewajarnya. Sebenarnya cikal-bakal masuknya Islam ke tanah Sunda telah ada sejak zaman Prabu Niskala Wastukancana masih menjadi raja, sebelum era Prabu Siliwangi. 

Di luar keluarganya, Bratalegawa mengajak masyarakat Sunda memeluk Islam. Hal ini dilakukan tanpa kesulitan berarti, tetapi Bratalegawa tak pernah memaksa siapa pun untuk memeluk agama Islam. 

Dirinya hanya memberikan alternatif bahwa ada jalan menuju kebenaran. Jika ingin meniti jalan tersebut diajaknya bersama-sama. Tapi kalau tidak mau tak masalah. Apalagi ia adalah seorang bangsawan sepupu dari Wastukancana sekaligus iparnya, penguasa Galuh sebelum disatukan oleh Prabu Siliwangi. 

Puncaknya ketiga Prabu Siliwangi menikah dengan seorang perempuan yang berbeda agama. Perempuan ini beragama Islam, dan membuahkan tiga orang anak. Anak pertama bernama Cakrabuana, kedua, putri bernama Lara Santang, dan ketiga seorang laki-laki bernama Kian Santang.

Ketiga anak Prabu Siliwangi ini bahkan memilih mengikuti agama ibunya yakni agama Islam. Tetapi hal itu sama sekali tak dipermasalahkan oleh Prabu Siliwangi yang bernama asli Sri Baduga Maharaja. Sejak awal Prabu Siliwangi memang sudah ada kesadaran masing-masing bahwa memberi kebebasan kepada anak untuk menentukan agamanya sendiri. 

Ketika Lara Santang beranjak dewasa, tumbuh sempurna, kemudian ia menikah dengan Maulana Sultan Mahmud, seorang bangsawan dari Arab, yang kemudian melahirkan dua anak laki-laki bernama Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. 

Naskah Nagara Kretahbumi menceritakan bahwa di tanggal 12 bagian terang, bulan Caitra, tahun 1404 saka, telah memutuskan berhenti mengirimkan upeti yang seharusnya disetorkan ke Pakuan setiap tahunnya. 

Secara resmi kemudian Pangeran Cakrabuana dijadikan raja merdeka oleh kakeknya di Cirebon Girang. Wilayah ini termasuk di bawah kekuasaan Sunda-Pajajaran. Syarif Hidayat telah diberi hak oleh pihak Pakuan dalam menentukan kebijakan rakyatnya.

Artikel ini pernah tayang di iNews id. 

https://Jabar.inews.id/berita/momen-prabu-siliwangi-nikah-beda-agama-tunjukkan-pajajaran-terbuka-dengan-kedatangan-islam

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut