get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Lahar Dingin Sumbar! 61 Tewas dan 14 Orang Masih Belum Ditemukan

Jutawan Korban Bullying yang Omzetnya Miliaran Perbulan

Sabtu, 10 Desember 2022 | 07:10 WIB
header img
Fatimah Azzahra Jutawan Korban Bullying yang Omzetnya Miliaran Perbulan (foto Istimewa, -)

JAKARTA, iNewsBanten - Roda kehidupan terus berputar, Jalan kesuksesan seseorang kadang muncul dari hal tak terduga. Seperti cerita pengusaha bernama Fatimah Azzahra, yang bisnisnya berawal dari sakit yang dideritanya.

Pemilik PT Batrisyia Herbal Indonesia itu mengaku sempat menghadapi masa-masa sulit saat masa remaja, mulai di-bully, kekurangan uang hingga terpaksa makan ikan dari seekor kucing. Namun, kegigihannya menghadapi segala ujian akhirnya berbuah kesuksesan. 

Fatimah bercerita, kehidupannya saat SD hingga SMA dipenuhi dengan kesulitan. Pasalnya, setelah ayahnya meninggal dunia, dia bersama lima saudaranya yang masih kecil-kecil harus hidup prihatin, dengan seorang ibu yang bekerja sebagai guru ngaji. 

Sebagai anak yatim, perempuan kelahiran Citeras, Rangkasbitung, Lebak 40 tahun lalu ini akhirnya melanjutkan pendidikan di pesantren untuk anak yatim piatu dan duafa di Lampung. Hidup jauh dari keluarganya membuat dia mengalami banyak kesulitan dan bullying

Dia pernah dikatai gembel atau dijauhi karena pakaiannya yang bladus atau kotor oleh temannya. Dia juga pernah makan ikan dari kucing karena kehabisan uang

"Saat SMP di pondok, beras habis, ikan habis, jadi saya puasa beberapa hari. Di hari ketiga, perut sudah enggak kuat, perih, dan lagi banyak hapalan Alquran. Habis salat Magrib, saya minum air putih mentah dari keran. Saya minta kepada Allah untuk (ada makanan untuk) buka puasa. Setelah itu, datang kucing bawa ikan. Begitu lihat saya kaget, copot ikannya masih utuh. Langsung saya bakar, saya makan," kata dia, dikutip dari YouTube Cerita Untungs.

Meski mengalami kesulitan, namun Fatimah tak pernah bercerita ke ibunda tercinta. Dia menjalani dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Pasalnya, menurut dia, sang ibu sudah memiliki banyak beban dengan membesarkan enam orang anak seorang diri. 

Fatimah pun berhasil melewati masa-masa sedihnya saat sekolah. Setelah lulus, dia sempat bekerja di PT Matel Indonesia. Namun kemudian dia berhenti karena ingin berbisnis. Saat itulah dia tidak memiliki tempat tinggal tetap, harus pindah dari masjid ke masjid atau tidur di kardus. 

"Itu ketika keluar PT Matel karena berpikir kalau jadi karyawan akan susah capai kesuksasan secara finansial. Uang habis, berbulan-bulan dari masjid ke masjid, atau (tidur) di kardus," ujarnya. 

Setelah itu, dia sempat bekerja di warung internet (warnet) dan hidup dengan seorang pemulung, yang memberinya makan dan tempat tinggal. Kemudian dia menikah di usia 21 tahun.

Selama menikah, dia pun bekerja keras dan memiliki lembaga kursus. Bahkan lembaga kursusnya pernah menjadi yang terbesar di Rangkas. Dia kemudian kuliah di dua kampus dan membiayai adik-adiknya melanjutkan pendidikan.

"Saat itu saya single parent dan mulai Batrisyia dari nama anak saya," ucapnya. 

Dia menjelaskan, awalnya memulai bisnis herbal karena dia mengalami sakit rahim. Dalam kondisi ini, dia tidak ada dana untuk berobat. Tak mau tinggal diam dan berlarut dalam keadaan, perempuan itu pun berpikir keras, apa yang bisa dilakukan olehnya.

Fatimah lantas mencari tahu hal-hal terkait obat herbal. Dia mencari informasi di internet. Dengan informasi yang didapatkan, dia pun mencoba obat herbal tersebut. Pada akhirnya, dia tertarik dengan obat-obatan herbal karena manfaatnya yang luar biasa. 

"Awalnya belajar herbal untuk nyembuhin diri. Belajar otodidak lewat internet dan pilih jurnal yang paling valid," ucapnya.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut