Tak cukup sampai situ, Dannif juga menyampaikan bahwa Pertamina terus melakukan pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Seperti pengembangan baterai yang akan menjadi standarisasi untuk digunakan pada motor listrik.
“Pertamina saat ini tengah mengembangkan bisnis baterai untuk mendukung optimalisasi ekosistem kendaraan listrik. Nantinya, motor-motor listrik maupun motor yang dikonversi bisa melakukan swapping atau penukaran baterai,” ucap Dannif.
Salah satu yang didorong oleh pemerintah adalah program konversi motor listrik yang rencananya juga akan mendapatkan subsidi sebesar Rp5 juta. Jelas, itu menjadi pilihan menarik karena bisa memiliki motor listrik dengan harga yang sangat terjangkau.
“Pertamina sangat mendukung program konversi motor listrik. Ke depannya motor-motor listrik dan konversi diharapkan dapat menggunakan baterai yang terstandarisasi sehingga bisa ditukar,” ujar Dannif.
Hingga saat ini, belum ada standarisasi mengenai baterai motor listrik, sehingga setiap produsen memiliki rancangannya masing-masing. Hal tersebut membuat penerapan penukaran baterai sulit dilakukan karena tidak semua motor listrik mengadopsi sistem tersebut.
Artikel ini sudah tayang di iNews.id
Editor : Mahesa Apriandi