Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward mengatakan, penangguhan itu merupakan pengurangan hak-hak perempuan yang mengerikan. Hal itu menjadi kekecewaan yang mendalam bagi setiap siswa perempuan.
"Ini juga merupakan langkah lain Taliban menjauh dari Afghanistan yang mandiri dan makmur," katanya kepada dewan.
Pada bulan Maret, Taliban menuai kritik dari banyak pemerintah asing dan beberapa warga Afghanistan karena membatalkan sinyal semua sekolah menengah khusus perempuan akan dibuka.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan keputusan menangguhkan siswa perempuan itu jelas melanggar janji yang sudah dilontarkan Taliban.
"Ini langkah lain yang sangat meresahkan dan sulit untuk membayangkan bagaimana negara dapat berkembang, menghadapi semua tantangan yang ada, tanpa partisipasi aktif dan pendidikan perempuan," katanya kepada wartawan di New York.
Senada dengan itu, utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Roza Otunbayeva juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan itu menghancurkan.
Artikel pernah tayang di iNews id.
Editor : Mahesa Apriandi