SERANG, iNewsBanten - Dalam rangka kepedulian kesehatan mata bagi masyarakat yang tidak mampu, salah satu perusahaan pembangkit listrik yakni PT. PLN Indonesia Power (IP) PLTU Suralaya bergandeng dengan Rumah Sakit (RS) Mata Achmad Wardi dalam Bakti Sosial Operasi Katarak/Gloukoma Gratis. Acara tersebut ini dilaksanakan di Aula RS Mata Achmad Wardi pada Rabu (01/02/2023).
Sasaran masyarakat 200 orang , sebanyak 45 warga wilayah di Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon telah dipastikan mendapatkan pelayanan operasi katarak gratis di Rumah Sakit (RS) Mata Achmad Wardi, Kota Serang.
Irwan Edi Syahputra Lubis sebagai General Manager PLTU Suralaya Indonesia Power mengatakan, bahwa operasi katarak gratis itu merupakan program Lembaga Amil Zakat (LAZ) PLN Indonesia Power.
“Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama tiga lembaga amil zakat Al Misbah, An Nahl dan An Nur, PT Suralaya 7, PT Suralaya 8 dan PLTU Cilegon,” ucapnya.
Irwan menambahkan Operasi katarak gratis itu, merupakan program unggulan lembaga amil zakat PT Indonesia Power, dan operasi katarak itu diharapkan akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan.
"Operasi katarak gratis itu, diikuti 200 warga. Akan tetapi, setelah melalui tahap seleksi hanya ada 45 warga yang dapat melaksanakan operasi katarak gratis"ujarnya.
Irwan menjelaskan selain warga yang tidak dapat mengikuti operasi katarak itu, dikarenakanbeberapa pasien belum mencapai tahapan operasi dan ada juga yang takut menjalani operasi katarak gratis.
Sementara itu dari Direktur RS Mata Achmad Wardi dr. Moh. Badrus Sholeh, M.Kes, mengatakan warga yang akan melaksanakan operasi katarak gratis sudah melalui pengecekan terlebih dahulu. "sudah 200 peserta sudah melaksanakan pengecekan. Akan tetapi, hanya yang lulus pengecekan dapat mengikuti operasi katarak gratis"ucapnya.
Untuk peserta yang mendapat layanan operasi katarak itu, hari pertama akan mengikuti screening pasien akan mendapatkan pemeriksaan refraksi.
“Pasien akan mendapatkan pemeriksaan refraksi, apakah ia ada gangguan kacamata atau tidak,” katanya.
Selanjutnya, pasien akan mendapatkan screning tunumetri atau tekanan bola mata. “Tekanan bola mata ini akan menyebabkan penyakit yang tidak disadari, tahu tahu sudah buta,” ujarnya.
Kemudian, akan dilanjutkan dengan screning katarak. “Setelah katarak ketemu, nanti kemungkinan hasilnya maka ini yang kita kerjakan (operasi) saat ini,” terangnya
Editor : Mahesa Apriandi