CILEGON, iNewsBanten - Kepala Badan Karantina Indonesia Dr. Sahat Manaor Panggabean dan perwakilan dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Agus Toro melakukan kunjungan kerja dan lapangan di Pelabuhan Ciwandan, Banten yang disambut oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Arum Kusnila Dewi, Regional Head 2 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Drajat Sulistyo, Division Head Komersial PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Budi Prasetio, General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten Agung Fitrianto dan perwakilan dari KSOP Kelas I Banten, Kantor Bea dan Cukai Merak, Imigrasi Kelas II Banten, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten, BUP PT Krakatau Bandar Samudera dan perwakilan Cargo Owner Curah Kering pangan, Sabtu (13/10/2023).
Dalam sambutannya General Manager PT Pelindo Regional 2 Banten Agung Fitrianto mengatakan, pelayanan dokumen administrasi terkait dengan kekarantianan dari 21 hari menjadi 7 hari dalam penguruan ijin sudah yang lebih baik dan dari sisi Stranas PK diharapkan memberikan masukan-masukan untuk improvement terkait fasilitas yang ada di Pelabuhan Banten serta diharapkan Pelabuhan Banten menjadi benchmark bagi Pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia terhadap pelayanan kegiatan bongkar muat," Kata Agung.
Sementara itu Kepala Balai Karantina Kelas II Cilegon Arum Kusnila Dewi menambahkan, implementasi layanan Single Submission Quarantine Customs (SSMQC) sudah dijalankan sesuai dengan aturan dengan data sebanyak 630 kali Tahun 2022 dan 748 kali Tahun 2023 s.d September 2023 di KBS dan di Pelindo Banten sebanyak 56 kali Tahun 2022 dan 92 kali Tahun 2023 s.d September 2023 dan mendorong bagi pelaku usaha untuk memudahkan pengurusan ijin dokumen kekarantinaan terkait fasilitas Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) di Pelindo Banten dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di KBS yang sudah terintegrasi terhadap sistem SMQC yang dijalankan, hal tersebut bertujuan untuk memangkas birokrasi dari 10 dokumen menjadi 7 dokumen dalam pelayanan karantina," Ucapnya.
Menanggapi kesiapan Pelabuhan Banten Kepala (Barantin) Badan Karantina Indonesia Dr. Sahat Manor Panggabean menjelaskan, kami berterima kasih atas waktu yang disediakan oleh Pelindo, terkait kebutuhan pangan di Indonesia sangat penting, karena banyak Negara-negara lain yang manahan komoditi pangan dan pakan untuk kelangsungan stock pangan dinegaranya, oleh karena itu peran pelabuhan sangat dibutuhkan terhadap percepatan layanan terkait modernisasi dalam bongkar muat curah pangan agar kapal tidak lama sandar di pelabuhan.
"Untuk menjadi perhatian adalah terkait transparansi biaya dan percepatan layanan kekarantinaan dalam digitalisasi sistem di pelabuhan dan untuk kapal juga diperiksa terhadap kelengkapan dokumen kapal sebelum berangkat dan tiba terkait dokumen kekarantinaannya, serta jangan ada penambahan-penambahan biaya yang berdampak terhadap logistic cost supaya efisiensi, karena potret pelabuhan sudah cukup baik saat ini terkait peningkatan SDM yang tangguh dibandingkan sebelumnya," Terangnya.
Lanjut Sahat, kami membuka komunikasi kepada Stranas PK dalam peningkatan pelayanan pengurusan dokumen karantina di pelabuhan yang diharapkan untuk pelayanan fisik atau tatap muka dihilangkan dan semua menggunakan sistem digital yang dapat diajukan oleh pelaku usaha kapan pun tidak harus pengajuan di kantor," Ujarnya.
Dari Pelaku usaha juga menyampaikan testimoni Pelayanan karantina sangat cepat dan terintegrasi serta harapan kedepan sertifikasi dokumen karantina kedepan dapat digitalisasi.
Regional Head 2 Pelindo Drajat Sulistyo menanggapi, di Pelabuhan Banten khususnya di Pelindo sudah sangat baik untuk pelayanan penyandaran kapal selama 1 jam sudah dapat dilayani dengan baik dengan berkolaborasi dengan instansi terkait yang mendapatkan persetujuan ijin dalam pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Ciwandan sudah melakukan improvement dengan penambahan layanan Gudang curah kering dengan muatan kapal sebanyak 73.000 MT dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari menggunakan Gantry Luffing Crane (GLC) dan sebagiannya ditumpuk gudang," Ungkapnya.
Kemudian dari Tim Stranas PK Agus Toro mengatakan, di Pelabuhan Banten merupakan pilot project pertama dalam penerapan kontribusi dalam aksi pemangkasan birokrasi dan peningkatan layanan di kawasan pelabuhan sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2020 terkait digitalisasi dan menghilangkan tatap muka dalam kegiatan pelayanan di Pelabuhan," Ucap Agus.
Kunjungan dilanjutkan ke lapangan dengan meninjau fasilitas Gudang Curah Kering milik Pelindo dan Timbangan serta Joint Inspection untuk petugas karantina dalam rangka pengawasan kegiatan bongkar muat di Gudang milik Pelindo. Kemudian dilanjutkan site visit ke pabrik PT Nutrindo Bogarasa dan PT Duta Sugar.
Editor : Mahesa Apriandi