get app
inews
Aa Read Next : Wah! Ternyata YouTube Paling Banyak Digunakan Anak di Bawah 12 Tahun, Bagaimana Peran Orang Tua

Viral! Video Dugaan Kecurangan Aplikasi Sirekap Suara Presiden di salah Satu TPS di Kabupaten Serang

Jum'at, 16 Februari 2024 | 16:01 WIB
header img
Tangkapan layar video viral Viral! Video Dugaan Kecurangan Aplikasi Sirekap Suara Presiden di salah Satu TPS di Kabupaten Serang (ist)

SERANG, iNewsBanten - Sebuah video yang menarasikan dugaan kecurangan terhadap proses pemilu 2024 beredar di jejaring media sosial seperti WhatsApp, Jumat (16/2/2024).

Dugaan kecurangan tersebut terjadi di TPS 12 Desa Susukan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. Dalam video berdurasi sekitar 3 menit 2 detik tersebut seseorang memperlihatkan aplikasi Sirekap menggunakan smartphone.

Dimana aplikasi tersebut, data yang tertulis di form C hasil berbeda dengan yang diinput di aplikasi Sirekap.Berdasarkan tayangan dalam video, data dalam form C hasil untuk pasangan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dan Ahmad Muhaimin Iskandar tertulis 111 suara, Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming 100 dan Paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hanya 13.

Akan tetapi di dalam aplikasi Sirekap yang terinput Paslon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Ahmad Muhaimin Iskandar 111 suara, Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 511 dan Paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 147 suara. 

 "Alhamdulillahirabbilalamin ketahuan sistem curangnya disini nih ini salah satu contoh satu TPS. Baru salah satu TPS, kenapa kita tahu bahwa ini TPS kita, TPS 12 Desa Susukan Kecamatan Tirtayasa ini saya punya kampung, Pontirta ini kita punya kampung," ujarnya dalam narasi video tersebut, Jumat (16/2/2024).

"Kecurangannya disini ni, pemilihan presiden dan wakil presiden ini DPD Banten, uni DPR RI gak usah diurusin dulu, presiden aja dulu untuk presiden kita klik ya, disini kita lihat halaman dua karena disini ada foto kita lihat detailnya, tuh hasil C1 pak Anis 111, pak Wowo 100, pak Ganjar 13 biji," sambungnya.

Kita kembali ya ingat angkanya, tuh pas disini nya pak Anis 111 akur, pak Wowo 511 gimana ceritanya ini 511 pak Ganjar 147, pas mau dibetulin kita edit gak bisa padahal di halaman ini anda hanya perlu menandai sesuai atau tidak sesuai," ucapnya.

"Gimana ini mau kita tidak sesuai makanya gimana sistem bacanya belum kita submit makanya, tunggu gimana instruksi dari KPU tolonglah penjelasannya. Jangan modelnya kaya gini, masa ini 111 ini 511 itu 147 yang bener saja, datanya disini sudah jelas," katanya. 

"Jadi ini baru salah satu contoh TPS ril ini TPS kita bukan dari orang lain ngalamin pribadi, ngalamin sendiri jadi gimana ini pantes Prabowo suaranya diatas 52 persen, udah selamat menikmati kecurangan, kecurangan dari rekap pemilu saja udah gak beres ini gimana mau merekap, sudah gak beres," ucapnya.

Komisioner KPU Kabupaten Serang Asmawi memastikan tidak ada manipulasi data yang terjadi dalam proses rekapitulasi. Menurut dia kondisi yang terjadi di TPS 12 Desa Susukan Kecamatan Tirtayasa terjadi karena salah baca angka C Hasil. 

Akan tetapi hal tersebut tidak akan mempengaruhi hasil. Karena yang akan dilihat saat rekapitulasi di kecamatan adalah C hasil Plano TPS. "Ketika ada kesalahan membaca Sirekap akan dikoreksi di tingkat kecamatan, dan kabupaten, jadi itu belum final," ujarnya.

Dimana dalam periode penginputan data tersebut bisa dikoreksi di kecamatan. Sebab salah baca tersebut masih ada ruang untuk diedit atau diperbaiki. Oleh karena itu hari ini pun petugas masih bekerja untuk memperbaiki kesalahannya. "Patokannya C hasil yang reel di TPS. Makanya PPK harus ekstra untuk perbaiki Sirekap agar data yang disajikan ke publik akurat," ucapnya. 

Kemudian kata dia, apabila ada data yang tidak sesuai angkanya maka bisa diceklis tidak sesuai di tingkat TPS. Kemudian akan ada notifikasi warna merah yang menandakan angka tersebut tidak sesuai. 

"Makanya KPU beberapa orang operator ditambah untuk perbaiki kesalahan. Yang jadi patokan hasil pemilu adalah yang dari hasil rekapitulasi berjenjang dari TPS, PPK, kabupaten, provinsi sampai nasional, jadi bukan patokan Sirekap, nanti pleno berjenjang akan dimulai Sabtu tingkat kecamatan," tuturnya.  

Berdasarkan data KPU, sampai pukul 11.00 sudah ada 2.308 TPS yang masuk datanya ke Sirekap. Dari jumlah itu 1.107 TPS sudah terpublikasi. Sementara sisanya masih ada yang tidak terbaca, menunggu kesesuain

Pembacaan C hasil oleh aplikasi Sirekap tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya penulisan di C hasil hingga jenis camera HP. 

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut