PANDEGLANG, iNewsBanten - Petani di Desa Surianeun, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten para petani keluhkan terkait sulitnya mendapatkan alat Mesin Pemanen Padi Combine Harvester.
Kesulitan dalam mendapatkan Combine Harvester tersebut dikhawatirkan akan memperlambat proses pemanenan sehingga mengakibatkan gagal akibat serangan hama wereng.
Selain di Kecamatan Patia sama halnya seperti apa yang disampaikan oleh para petani di Kecamatan Sukaresmi dan juga Petani di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Supri, salah satu petani di Desa Surianeun mengatakan, hama wereng pada awalnya hanya menyerang lima rumpun tanaman padi. Namun dua hari kemudian, serangan hama wereng sudah mencapai 10 meter persegi, Rabu (17/04/2024).
"Sejumlah tanaman padinya mengering dan dipastikan tak dapat dipanen, Hama wereng sudah beberapa Minggu, ini luasannya seperempat hektar. Ini jika dihitung hamparannya masih sedikit, kalau tidak diimbangi penyemprotan wabahnya semakin meluas,” ujar Supri saat ditemui di lokasi sawahnya di Desa Surianeun, Patia.
Menurutnya, bukan hanya di Desa Surianeun, hama wereng telah menyerang belasan hektar sawah warga di Kecamatan Sindangresmi. Para petani, lanjut Supri, sudah berupaya mengantisipasi hama dengan menyemprot insektisida secara mandiri, namun hama wereng telanjur menyerang tanaman warga dengan cepat.
“Untuk itu para petani sangat membutuhkan alat pemanen padi Combine Harvester, sehingga proses pemanenan dapat dilakukan dengan cepat, dan itu solusi terbaik saat ini," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa keluhan para petani khususnya di Wilayah Kecamatan Patia sulitnya mendapatkan Combine Harvester sehingga dapat menyebabkan gagal panen akibat serangan hama wereng.
"Para petani mengeluh karena dengan tidak adanya Combine proses pemanenan sangat lambat akibatnya serangan hama yang semakin hari semakin meluas menyebabkan beberapa hektare padi yang siap panen gagal,” imbuhnya.
Editor : Mahesa Apriandi