Mandat tersebut tentunya memiliki alasan yang kuat, mengingat H. Sukanta, berasal dari Kasepuhan Citorek, sudah sejak 10 tahun terakhir dipercaya oleh seluruh Masyarakat Adat Kasepuhan menjadi Ketua Umum SABAKI. Organisasi kultural yang sudah berdiri sejak 1968 ini menaungi sekitar 750 Kelompok Masyarakat Adat Kasepuhan di Banten Kidul.
H. Sukanta, Ketua Umum SABAKI, sedang memikul padi, hasil panen di salah satu Kasepuhan Adat Banten Kidul.
“Pak Sukanta adalah Tokoh Adat Kasepuhan Banten Kidul sekaligus Ketua Umum SABAKI yang disepakati oleh seluruh Masyarakat Adat Kasepuhan di Banten Kidul untuk jadi Calon Wakil Bupati Lebak,” tegas Abah Usep Suyatma, Pupuhu Kasepuhan Cisungsang.
SABAKI juga merupakan “penjembatan” Para Kasepuhan dengan pihak lain termasuk dengan Pemerintah. SABAKI sendiri memiliki riwayat yang lumayan cukup panjang, mengingat SABAKI berdiri pada Tahun 1968. Selain mengurusi persoalan tradisi dan budaya di Masyarakat Adat, SABAKI juga selalu aktif menyikapi persoalan terkini baik yang menyangkut Masyarakat Adat maupun yang menyangkut dengan persoalan lainnya termasuk dengan keadaan situasi dan kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam hal Partisipasi Politik, Masyarakat Adat Kasepuhan mempunyai kekuatan politik yang luar biasa. Dengan sebaran yang hampir disetiap Kecamatan di Kabupaten Lebak, atau sekitar 40-45% populasi dari jumlah penduduk Kabupaten Lebak, Masyarakat Adat mempunyai kekuatan untuk mendorong Kadernya maju di kontestasi Politik baik daerah maupun Pusat.
Sebagai Kelompok Masyarakat Adat sekaligus sebagai subjek pembangunan, Masyarakat Adat mempunyai peranan penting. Aspirasi, kepentingan dan kebutuhan yang berkaitan dengan Masyarakat Adat Kasepuhan dipandang perlu ada yang merepresentasikan.
Editor : Mahesa Apriandi