Pihaknya juga menyayangkan soal statmen Pauri dan minta segera mengklarifikasi kepada publik terkait apa yang ditulisnya itu, agar tidak menjadi polemik dan kontroversi di tengah masyarakat.
"Kalau perlu dibuka sekalian, dia harus bertanggung jawab atas apa yang ia ucapkan, kalrifikasi terhadap masyarakat benar tidaknya dugaan yang ia sampaikan dengan narasi itu," ucapnya.
"Kalau memang benar, yang membenarkan salah kan bukan di Medsos, kan ada penyidik kalau memang ada pelaporan, yang dilaporkan siapa dan kasusnya apa? Jangan sampai melempar sembunyi tangan," sambungnya.
Aktivis senior lainnya, Achmad Yusron menambahkan soal Pauri yang membawa nama Walikota Cilegon dalam tulisannya, sehingga menurutnya menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat Kota Cilegon.
"Ini nama walikota disebut-sebut loh. Apalagi di sini disebutkan walikota dilaporkan, tapi tidak dijelaskan terkait kasus apa? Ada netizen lain yang menyebut di Kejagung, nah kita akan tindak lanjuti itu, dalam waktu dekat akan kita tanyakan ke Kejagung di Jakarta, apakah betul laporan itu, supaya masyarakat tidak jadi bola liar dan polemik di masyarakat," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh aktivis Sorot lainnya, Iman Khadafi yang menyoal terkait anggaran yang disebutkan oleh Pauri dan seolah hal itu menjadi seperti skandal.
"Disitu juga disebutkan anggaran APBD dan pembagian porsi, soal proyek begitu juga rotasi mutasi disinggung. Hal itu seperti ada hal yang tidak sehat dalam internal pemerintahan. Nah kami selaku masyarakat patut mempertanyakan, apakah pemerintah saat ini sangat tidak baik-baik saja?
Sementara, terkait hal tersebut iNews Banten mencoba konfirmasi Pauri selaku seorang netizen di WatshApp Grup (WAG), mengatakan saya tidak pernah sebut setoran adanya setoran proyek.
Editor : Mahesa Apriandi