Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto menyampaikan. "Mengajarkan Pancasila kepada anak-anak tidak cukup hanya dengan teori di kelas. Mereka perlu melihat dan merasakan langsung bagaimana nilai-nilai itu diterapkan dalam kehidupan nyata. Pengajian bersama dan kegiatan edukatif seperti Program SAE adalah contoh nyata penerapan nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, kemanusiaan, dan gotong royong," ujar Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon.
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian para siswa adalah saat mereka mengikuti pengajian bersama warga binaan. Dalam suasana penuh khidmat, para siswa diajak untuk merenungi pentingnya pengembangan spiritual dan bagaimana memperbaiki diri. Mereka juga belajar langsung tentang nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila, seperti kesetaraan dan keadilan sosial, dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Selain itu, para siswa juga diperkenalkan dengan Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), di mana warga binaan mendapat pelatihan keterampilan seperti pertanian, kerajinan tangan, hingga teknologi sederhana. Para siswa terlihat kagum melihat langsung warga binaan yang tekun belajar, menunjukkan bahwa lapas bukan hanya tempat hukuman, tetapi juga wadah untuk memperbaiki diri dan membangun masa depan yang lebih baik.
Kepala SDN Cilegon 01, Suheti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum "Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata. Kegiatan seperti pengajian dan Program SAE ini memberikan mereka wawasan yang sangat penting tentang bagaimana masyarakat saling mendukung dan bagaimana setiap individu berusaha memperbaiki diri. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan tanggung jawab benar-benar terlihat di sini."
Editor : Mahesa Apriandi