Pengaduan Pencemaran Nama Baik, Warga Tanara Laporkan Akun Medsos Milik Liuchen ke Polda Banten

SERANG, iNewsBanten - Warga Tanara melaporkan akun media sosial (Medsos) milik Liuchen ke Polda Banten Senin, (3/3/2025), atas dugaan pencemaran nama baik. Pelaporan ini dilakukan setelah akun medsos tersebut diduga menyebarkan informasi yang tidak benar dan merugikan nama baik Jayadi Eka Permana sebagai Ketua Gerakan Pengawal Investasi Indonesia (Gerpinas).
Menurut keterangan pelapor, akun Facebook milik Liuchen telah menyebarkan informasi yang tidak benar melalui media sosial dan telah merugikan nama baik warga Tanara khusus Jayadi Eka Permana ketua DPD Desa Tanara.
Pelapor juga menyatakan bahwa akun media sosial telah melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Jayadi menjelaskan kronologisnya bermula dari tanggal 28 Februari 2025 saya mendapatkan informasi dari saudara Bahrudin bahwa ada yang membuat postingan di akun milik Liuchen dengan menggunakan link Facebook yang berisikan tuduhan kepada saya
Ini kalimat tuduhan di medsos tersebut yakni "Setelah mendapat jatah 500juta dari Aguan PIK 2 Jayadi ketua BPD Tanara langsung berubah drastis, mengalihkan jabatannya menjadi mafia tanah membayar para ulama lapar hanya diberi bubuk rengginang dari sini sudah jelas bahwa kantor DPRD Kabupaten Serang diisi oleh para mafia tanah, kantor pemerintah dankantor DPRD Kabupaten Serang Propinsi Banten hanya mendengar apirasi para mafia tanah pemeliharaan.
"Saya berharap kepada penegak hukum tolong diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku," pungkas Jayadi.
Sementara itu laporan tersebut diterima oleh Bripda Muhamad Fadlan menjelaskan dalam keterangan tertulis dalam laporan pengaduan, petugas menerima laporan 11:30 Senin (3/3/2025) dari ketua Gerpinas Jayadi Teja Permana dan rekan-rekannya atas dugaan tindak pidana setiap orang sengaja menyerang kehormatan dan nama baik menuduh ke orang lain satu hal.
"Dengan maksud supaya hal tersebut diketahui umum dalam bentuk informasi elektronik dan dokumen elektronik yang dilakukan melalui sistem elektronik sebagaimana dimaksud pasal 27A Undang undang (UU) Nomor 1 tahun 2024 tentang informasi dan transaksi Elektronik (ITE)," terangnya.
Editor : Mahesa Apriandi