7 Contoh Kultum tentang Malam Lailatul Qadar 5 Menit Bermakna

JAKARTA, iNewsBanten - Kultum malam Lailatul Qadar jadi salah satu tema yang kerap disampaikan, khususnya di bulan Ramadhan. Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu malam yang paling dinantikan oleh Muslim.Pada malam yang mulia ini Allah SWT pertama kali menurunkan Al-Quran dari Lauh Al- Mahfudz ke langit dunia atau Baitul Izzah. Dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5, Allah SWT bahkan menyebut Lailatul Qadar lebih baik dari 1.000 bulan.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr, [97]:1-5)
Berbagai cara dapat dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai keistimewaan Lailatul Qadar. Salah satunya melalui kultum atau kuliah tujuh menit. Adapun contoh kultum malam Lailatul Qadar berikut ini bisa jadi referensi, Senin (17/3/2025).
Kultum Malam Lailatul Qadar1. Kultum 1: Perbaiki Kualitas Hidup pada Lailatul QadarAssalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Jama'ah rahimakumullahPada sepertiga terakhir dari bulan Ramadhan, terdapat malam Lailatul Qadar, malam penentuan atau ketetapan di suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya.
Pada malam yang penuh berkah itu, semua urusan manusia atau hamba-hamba yang "berjuang" dan "berburu" keberkahan malam lailatul qadar bisa merubah dan memperbaiki "takdir" jalan dan kualitas hidup yang lebih baik lagi.
Di antara kemuliaan malam tersebut ditandai dengan malam yang penuh keberkahan sebagaimana Allah berfirman dalam QS Ad Dukhan: 3-4إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ . فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍArtinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur'an) pada suatu malam yang diberkahi. Dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah".
Editor : Mahesa Apriandi