Tinggal di Rumah Hampir Roboh, Kusniah Warga Cikande Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah
Bangunan tempat mereka berteduh hanya terbuat dari bata ringan bekas limbah pabrik yang dikumpulkan seadanya. Tidak ada pondasi kokoh, tak ada plafon, dan atapnya pun lapuk dimakan waktu. Kondisinya kian mengkhawatirkan, namun Kusniah tak punya pilihan.
Suaminya hanya buruh bangunan serabutan tanpa penghasilan tetap. "Kadang sampai berbulan-bulan nggak ada kerjaan. Kalau saya, paling bantu cuci pakaian tetangga,” ucap Kusniah, dengan suara pelan.
Ironisnya, Kampung Nambo berada di antara kawasan industri besar. Namun akses kerja untuk warga miskin seperti Kusniah nyaris mustahil. "Kalau mau kerja di pabrik harus bayar dulu belasan sampai puluhan juta. Dari mana kami dapat uang segitu?" keluhnya.
Editor : Mahesa Apriandi