Lima Tahun Tinggal di Gubuk Terpal, Keluarga Miskin di Lebak Menanti Uluran Pemerintah
"Saya cuma numpang di lahan orang, disuruh tinggal di sini untuk sementara. Tapi sampai sekarang belum ada solusi dari pemerintah," jelasnya.
Karena himpitan ekonomi, keluarga ini tak punya pilihan selain bertahan di gubuk terpal. Madsupi yang hanya bekerja sebagai tukang tambal ban pun kini pendapatannya tidak menentu. Sementara kebutuhan harian terus berjalan, belum lagi biaya pendidikan anak-anak mereka.
"Kalau boleh jujur, ingin sekali punya rumah seperti orang lain. Tapi penghasilan suami juga nggak tentu. Kadang ada uang, kadang sama sekali tidak dapat," ungkap Ratna lirih.
Di tengah keterbatasan hidup, Ratna tetap berusaha menyekolahkan anak-anaknya. Dua dari lima anaknya masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) di kampung asal mereka. Setiap hari ia harus mengantar jemput mereka sejauh beberapa kilometer.
"Satu anak belum dapat kerja, satu lagi baru lulus, dua masih sekolah. Setiap hari saya antar jemput ke kampung. Kadang untuk beli bensin saja harus ngutang dulu," keluhnya.
Editor : Mahesa Apriandi