Remaja Diduga Bunuh Pemilik Konter di Serang dengan Palu: Warga Temukan Korban Bersimbah Darah

SERANG, iNewsBanten – Seorang wanita muda berusia 24 tahun, berinisial IP, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam ruko tempat usahanya yang juga melayani layanan keuangan BRI Link di Kampung Kadukacapi, RT 03 RW 01, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, pada Sabtu siang (5/7/2025).

Baca Juga

Suami Korban Jadi Tersangka Utama Pembunuhan di Kota Serang

Korban pertama kali ditemukan oleh anggota keluarganya sekitar pukul 13.30 WIB dalam keadaan terkapar dan bersimbah darah. Sebuah palu besi terlihat masih menempel di bagian wajahnya, dengan luka parah pada kepala dan sisi kanan wajah.

Petugas langsung membawa korban ke RS Bhayangkara, lalu dirujuk ke RS Derajat, Kota Serang, guna mendapatkan penanganan medis intensif. Namun sayangnya, nyawa korban tak tertolong akibat luka serius yang dideritanya.

Baca Juga

Kasus Pembunuhan Pria Berlumur Darah di TB Tangerang: Istri Ternoda Pisau Berbicara 

Kapolsek Pabuaran, Iptu Suwarno, membenarkan insiden tersebut merupakan dugaan kuat kasus pembunuhan disertai kekerasan yang menyebabkan kematian. "Kami menemukan barang bukti sebuah palu dengan bercak darah di lokasi. Informasi dari warga, alat itu biasa digunakan korban untuk memecah es batu karena di depan rukonya juga menjual es," ujar Suwarno.

Dari hasil penyelidikan awal, pelaku pencurian sekaligus terduga pembunuh adalah seorang remaja berinisial DN, usia 16 tahun. Saat ini, aparat dari Polsek Pabuaran bersama tim Satreskrim Polres Serang Kota masih terus menggali keterangan dari sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti lain di tempat kejadian.

Baca Juga

Hotman Paris Kasihan Lihat Pegi Perong, Pak Jokowi Please Help!

Sementara motif di balik aksi brutal ini masih menjadi tanda tanya. "Kami masih dalami motif pelaku, mudah-mudahan bisa segera kami ungkap secara menyeluruh," tambah Suwarno.

Baca Juga

Istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi Divonis 20 Tahun Penjara!

Pihak kepolisian berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan meminta masyarakat tetap tenang serta kooperatif dalam memberikan informasi tambahan yang dibutuhkan penyidik.

Editor : Mahesa Apriandi